Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menggelar monitoring dan evaluasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dalam upaya memberantas penyakit demam berdarah dengue (DBD), di ruang pola kantor wali kota, Rabu (18/9).
Kegiatan dipimpin Sekretaris Kota (Seko) Jakarta Barat H Eldi Andi. Hadir Ketua TP PKK Jakbar Hj Inad Luciawaty Rustam, para pimpinan satuan/unit kerja perangkat daerah (SKPD/UKPD), camat, lurah, dan kelompok kerja operasional (Pokjalanal) DBD.
Berdasarkan hasil monitoring PSN di wilayah yang telah dilakukan tingkat kota, masih banyak yang harus diperbaiki, dievaluasi dan menjadi perhatian, antara lain; peran serta masyarakat dalam PSN masih kurang, adanya lahan-lahan kosong yang terdapat tumpukan sampah dan dapat menampung air saat musim hujan.
Selain itu, kader juru pemantau jentik (jumantik) perlu ditingkatkan, dan cakupan monitoring PSN masih belum total. Menurut Seko, berdasarkan prediksi kelembabab udara oleh BMKG didapatkan bahwa bulan November 2019 akan terjadi peningkatan RH (Relatif Humidity), dimana kondisi ini sangat potensial terjadi kenaikan populasi nyamuk penyebab demam berdarah atau aedes aegypti.
“Melalui kesempatan ini, kami mengajak semuanya untuk mengantisipasi kenaikan kasus DBD di tahun 2020 dengan menggiatkan PSN terutama pada bulan Oktober dan November. Dengan harapan bulan Desember dan Januarui tidak terjadi kenaikan kasus DBD yang tajam seperti tahun ini,†imbuh Seko. “Mari tekan dan turunkan kasus DBD di Jakarta Barat.â€Â
Sementara itu, berdasarkan data Sudis Kesehatan Jakarta Barat sejak Januari hingga September 2019 kasus DBD di Jakbar tercatat sebanyak 2.169 kasus. Sedang pada periode yang sama tahun lalu jumlahnya 711 kasus. Terjadi kenaikan tiga kali lipat kasus DBD di Jakarta Barat tahun ini dibanding tahun lalu. (Aji)
20 Mei 2024