Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat meminta siswa yang menjadi korban musibah kebakaran di RW 8, Kelurahan Jelambar Kecamatan Grogol Petamburan tetap hadir mengikuti proses belajar di sekolah masing masing. Kehadiran mereka sangat dibutuhkan dalam menindaklanjuti upaya pendataan dan pemberian bantuan perlengkapan sekolah.
"Siswa yang terkena musibah kebakaran disuruh hadir dulu, kita sedang mengupayakan baju seragam. Kemarin, dan hari ini, kami melakukan pendataan. Saya ajak kasatlak pendidikan kecamatan untuk pengadaan baju seragam, TK, SD, SMP, dan SMA untuk didrop ke sekolah masing masing," ujar Uripasih, Kepala Sudis Pendidikan II Jakarta Barat, Senin (7/1) pagi.
Menurutnya, siswa tetap mengikuti proses belajar meski tidak mengenakan seragam sekolah alias pakaian bebas. Cara ini dinilai praktis dalam upaya pihak sekolah melakukan pendataan sekaligus mencegah adanya bantuan yang tidat tepat sasaran.
Kepala sekolah nantinya bisa melaporkan langsung kepada Sudis Pendidikan II terkait bantuan perlengkapan sekolah tersebut. "Ya, kalau siswa masuk kan langsung bisa di TL (tindaklanjuti) dengan mudah. Takutnya, ada yang terkena musibah malah tidak mendapatkan bantuan, tapi yang nonton malah mendapatkan bantuan," jelasnya.
Selain pemberian bantuan perlengkapan sekolah, Sudis Pendidikan II Jakarta Barat juga mengupayakan pengiriman tenaga konseling. Ini dilakukan untuk meringankan beban mereka (siswa) atas musibah kebakaran tersebut. "Ada guru bimbingan konseling. Biasanya ketika memberikan bantuan, di situ masuk wejangan berisi motivasi dan semangat bagi siswa yang terkena bencana kebakaran," jelasnya.
Berdasarkan data Sudis Pendidikan II Jakarta Barat, siswa yang terkena musibah kebakaran di permukiman warga dua RT, RT 7 dan 8 RW 08, Jelambar, berjumlah 53 orang. Terdiri atas 12 murid TK, 27 siswa SD, 11 siswa SLTP, dan 3 siswa SLTA. Mereka masih mengharapkan bantuan perlengkapan sekolah seperti, seragam sekolah, sepatu, tas dan sebagainya.
Seperti diberikan sebelumnya, sebanyak 92 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggal. Dari jumlah tersebut, sekitar 170 orang masing mengungsi pada sejumlah tenda yang telah disiapkan Dinas Sosial. Sebagian lainnya mengungsi ke TK Aisyiah, tak jauh dari lokasi kebakaran. Para korban kebakaran sangat berharap bantuan untuk mengurus dokumen-dokumen penting yang terbakar. (Aji)
20 Mei 2024