Minat masyarakat mengunjungi Museum Tekstil, di Jalan KS Tubun, No 2-4, Kelurahan Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat tetap tinggi. Setiap hari sekitar 50 hingga 150 pengunjung manyambangi museum tersebut.
Kepala UP Museum Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Sri Kusumawati, mengungkapkan bangunan yang saat ini jadi Museum Tekstil sudah ada sejak abad ke-19 dan merupakan rumah pribadi warga negara Francis.
Setelah melalui proses pada tanggal 28 Juni 1976, gedung diresmikan sebagai Museum Tekstil oleh Ibu Tien Suharto dan disaksikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.
"Saat ini Museum Tekstil menyimpan 1.914 koleksi terdiri dari kain batik, kain tenun, koleksi campuran, koleksi busana dan tekstil kontemporer," sebut Sri, Senin (23/9).
Untuk kunjungan museum, sambungnya buka hari Selasa sampai Minggu, pukul 09.00-16.00. Dalam sehari kunjungan mencapai 50 hingga 150 orang terdiri atas pelajar, masyarakat umum, komunitas dan warga negara asing. Untuk kunjungan warga asing didominasi negara Jepang.
"Keberadaan Museum Tekstil selain jadi wadah pembelajaran membatik dan pengetahuan juga menumbuhkan kecintaan masyarakat akan batik yang sudah diakui Unesco sebagai salah satu warisan budaya Indonesia," tandasnya.
Untuk harga tiket masuk per orang dewasa Rp 15.000 dan turis asing Rp 50.000. Sedang untuk mahasiswa, pelajar dan anak-anak Rp 5.000. (Aji)