Minum kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan. Hal itu dibuktikan dengan merebaknya bisnis kopi di Jakarta, seperti cafe, kedai kopi, warung kopi, dan lainnya.
"Bicara kopi, tentunya bukan lagi menjadi tren, tapi menjadi gaya hidup masyarakat perkotaan," ujar Fredy Setiawan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan saat membuka Festival Coffee Jakarta Barat (Fest Cojakbar) di kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (13/12)pagi.
Menurut Fredi, maraknya para pelaku usaha kopi menandakan adanya peluang bisnis yang menjanjikan. Sehingga diharapkan ini akan menggerakkan roda perekonomian. Banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemkot Jakarta Barat juga memberikan apresiasi sekaligus men-support kegiatan yang baru digelar kali pertama di kantor Walikota Jakarta Barat. "Saya memberikan apresiasi kepada teman-teman di sini yang berkolaborasi dan koordinasi untuk menciptakan brand kopi di Jakarta Barat. Memang banyak brand kopi, tapi saya ingin ide-ide yang kreatif sehingga bisa menciptakan brand kopi dari Jakarta Barat,"jelasnya.
Ia pun menginginkan agar bisnis kopi masuk ranah pelaku usaha kecil menengah melalui program pengembangan kewirausahaan terpadu yang menjadi salah satu program pembangunan Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Fredi meminta event ini tidak hanya mempertemukan para pecinta kopi untuk tukar wawasan dan pengetahuan serta keahlian meracik kopi, tapi juga diharapkan ikut andil dalam menanggulangi permasalahan sampah di Jakarta.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah daerah menanggulangi permasalahan sampah. Satu diantaranya, menggunakan bahan atau kemasan kopi yang bisa didaur ulang. "Ke depan, bila komunikasi komunitas kopi Jakbar diharapkan bisa menjaga mendukung kelestarian lingkungan. Kalau ini dilaksanakan tentu menjadi program yang baik,"tambahnya.
Festival Kopi Jakarta Barat tahun 2019 diisi dengan berbagai acara, seperti musik, tukar pengalaman dan pengetahuan tentang kopi, kompetisi kopi, dan lai-lain. (why)
20 Mei 2024