Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Abdul Mu'ti meminta mata pelajaran matematika diajarkan di sekolah dengan cara yang menyenangkan.
“Saya masih sekolah itu sering menyebut matematika itu mati-matian, begitu. Sudah dikatakan mati-matian, gurunya mengajarkannya juga bikin mumet betul-betul. Akhirnya menjadi mata pelajaran momok,” ujar Abdul Mu'ti saat Gerakan Numerasi Nasional (GNN), di SDN Meruya Selatan 04 Pagi, Jl H Sa'aba No 59, RT 05/01, Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (19/8).
Menurutnya, mindset matematika pelajaran sulit harus dirubah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap pelajaran matematika.
“Harus kita lakukan perubahan. Mindset itu harus kita rubah untuk membangun sebuah rasa cinta bahwa matematika itu mudah. Kemudian cara kita mengajarkannya juga harus menyenangkan,” tandasnya.
Ia mengimbau para guru matematika lebih kreatif dalam pembelajarannya.
“Harus joyfull. Penampilan para guru itu juga harus menyenangkan. Problem kita adalah di mana kadang-kadang sebagian dari pembelajaran juga hanya hitung-hitungan angka-angka yang tidak dikaitkan dengan narasi-narasi dalam kehidupan sehari-hari. Matematika bisa diajarkan dengan narasi, dengan cerita-cerita,” imbuhnya.
Melalui GNN, sambungnya, matematika dikenalkan sejak dini mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak (TK).
“Mudah-mudahan menjadi gerakan bersama yang tidak hanya diselenggarakan di sekolah tetapi juga di rumah. Karena itu kita juga perlu ibu-ibu, bapak-bapak orang tua yang juga membiasakan anak-anak kita dengan numerasi,” ujar Mu'ti.
Ditegaskan, belajar bukan hanya di sekolah, namun bisa dilaksanakan di rumah.
“Bahkan juga nanti akan dibangun beberapa tempat-tempat atau taman-taman Numerasi, di situ anak-anak kita juga dapat bermain dengan cara-cara yang menyenangkan, cara-cara yang mengembirakan yang di dalamnya mereka juga belajar tentang numerasi, tentang logika,” pungkasnya. (Aji)