Kasus demam berdarah (DBD) di Jakarta Barat, menurun. Itu
terlihat dari grafik angka kasus dan Incidence Rate (IR) DBD lima wilayah di
DKI Jakarta, sejak Januari-April 2019. Meski begitu, wilayah Jakarta Barat
masih menduduki rangking ketiga, yakni 1.479 kasus dengan IR 57,11/100.000.
Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi melihat penurunan
kasus DBD tidak hanya terjadi di wilayah Jakarta Barat, tapi hampir seluruh
wilayah di DKI Jakarta. “Kalau dilihat dari grafik, memang terjadi penurunan
pada bulan April, tapi seluruh wilayah juga sama. Grafiknya menurun. Artinya,
upaya yang dilakukan selama ini tidak menunjukkan penurunan,†ujarnya menyikapi
paparan kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, pada rapat pimpinan kota(rapimkot),
Selasa (30/4) pagi.
Rustam meminta aparatnya tidak boleh lengah. Berbagai upaya
terus dilakukan dalam menanggulangi kasus demam berdarah. “Coba kita lihat bulan Mei. Turun atau tidak.
Tapi, upaya-upaya itu harus terus dilakukan,†tuturnya.
Selain menyoroti grafik, Rustam juga melihat kasus DBD pada
masing-masing wilayah kelurahan. Dimana, tiga kelurahan yakni Pegadungan, Tegal Alur, Kapuk
dan Kembangan Utara, memiliki angka kasus DBD tinggi di wilayah Jakarta Barat.
Sementara kasus DBD terendah wilayah Sukabumi Selatan.
“Saya minta fokus
pada kelurahan Pegadungan, Tegal Alur, Kapuk, dan Kembangan Utara. Meski
begitu, bukan berarti kelurahan terkecil terlena. Upaya menanggulangi kasus DBD
harus berlanjut,â€paparnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Kristi
Watini menjelaskan, wilayah Jakarta Barat menduduki urutan ketiga kasus DBD di DKI
Jakarta. Sejak Januari-29 April 2019, kasus DBD di wilayah Jakarta Barat
berjumlah 1479 kasus dengan IR 57,11/100.000. Sementara wilayah Jakarta Selatan
dan Jakarta Timur, masing-masing berada di urutan pertama dan kedua kasus DBD
tertinggi.
Untuk wilayah kecamatan, kasus DBD tertinggi masih terjadi di
wilayah kecamatan Kalideres 469 kasus (IR 117,7), Kecamatan Cengkareng 463
kasus (IR 86,7), kecamatan Kembangan 161 kasus (IR 58,0), kecamatan Taman Sari
71 kasus( IR 44,1), kecamatan Palmerah 93 kasus (IR 35,5), kecamatan Grogol
Petamburan 71 kasus (IR26,4), kecamatan Tambora 83 kasus (IR 26,0)dan kecamatan
Kebon Jeruk 69 kasus (IR 18,7).
Kristi Wathini juga memaparkan upaya-upaya yang dilakukan dalam
menanggulangi kasus demam berdarah. Mulai dari larvasidasi hingga sosialisasi
dalam bentuk kampanye PSN. “Kami telah berupaya menanggulangi penyakit demam
berdarah, seperti larvasidasi massal, kampanye PSN dan waspada DBD di kelurahan
Joglo dan Kembangan Utara, pendistribusian ikan pemakan jentik nyamuk dan
sebagainya,†ujarnya. (why)
20 Mei 2024