Sebanyak 118 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga 25 September 2025 di Kelurahan Srengseng Kecamatan Kembangan cenderung menurun dibanding bulan sebelumnya.
Sekretaris Kelurahan Srengseng, Rizky Dwipoetra menjelaskan pada Agustus 2025 masih ada tiga kasus demam berdarah, namun sampai September belum ditemukan kasus baru.
“Meski sudah menurun, masyarakat harus tetap waspada. Gerakan Wolbacia atau warga bebas jentik perlu terus digalakkan agar angka kasus bisa semakin ditekan,” kata Rizky saat memimpin pertin PKK Kelurahan Sregseng Kecamatan Kembangan, Kamis (25/9)
Dikatakan Rizky, berbagai langkah dilakukan untuk menekan kasus DBD di wilayahnya, diantaranya bersama warga rutin mengadakan gerebek Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada Selasa dan Jumat secara rutin, edukasi tentang PSN mandiri dan penerapan 3M Plus juga digencarkan, seperti menaburkan bubuk larvasida, memakai obat nyamuk, tidur dengan kelambu, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, hingga mengatur ventilasi rumah.
“Dengan kerja sama pemerintah dan warga, kami optimis Srengseng bisa terbebas dari DBD,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan program nyamuk berwolbachia dengan melibatkan warga sebagai Orang Tua Asuh (OTA).
“Saat ini ada 1.138 ember wolbachia yang tersebar di 10 RW. Program ini berjalan karena adanya dukungan masyarakat,” pungkasnya. (Kontri)