Sebanyak 1.119 ember Wolbachia dapat menekan penyakit DBD sebesar 60 persen di wilayah Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (15/10).
Sekretaris Kelurahan Srengseng, Rizki Dwipoetra, mengatakan pelaksanaan program ini merupakan bagian dari upaya pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui program Wolbachia di wilayahnya. “Alhamdulillah program Wolbachia telah selesai dan dapat berjalan baik. Angka DBD di Srengseng kini turun dari peringkat pertama menjadi peringkat kedua di tingkat kecamatan Kembangan. Tentunya keberhasilan ini tidak luput dari berbagai unsur yang ada dan program Wolbachia ini,” ujarnya. Pada moment yang sama, dr. Rosvita Nur Aini, Kepala Puskesmas Kembangan, menjelaskan bahwa penarikan ember dilakukan karena proses perkawinan antara nyamuk Wolbachia dan nyamuk lokal telah selesai. “Sekitar 60% populasi nyamuk di Srengseng sudah mengandung Wolbachia, sehingga risiko penyebaran virus dengue sangat kecil,” tukasnya. Kendati demikian, Rosvita menambahkan agar keberhasilan program ini tidak membuat masyarakat lengah untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mengurangi peyebaran penyakit DBD. “Warga tetap perlu waspada dan memahami bahayanya penyakit DBD dengan terus menjaga kebersihan lingkungan, serta melaksanakan gerakan PSN 3M Plus secara rutin, agar upaya pencegahan DBD tetap berjalan efektif," ujarnya.Sementara itu, Dahlia (49), warga RT 01, RW 06 Srengseng mangatakan keberhasilan program Walbachia di wilayah merupakan tanggungjawab bersama semua elemen antara pemerintah dan masyarakat.
“Selama program Wolbachia ini telah berlangsung, Alhamdulillah tidak ada warga kami yang terkena DBD. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program yang sangat positif ini,” pungksnya. (Kontri/Riza/Thalitha)





