Ratusan kader Posyandu dan PKK dari dua kecamatan wilayah Jakarta Barat, yakni Kebon Jeruk dan Kembangan mengikuti kegiatan penguatan dan pengembangan Warga Peduli AIDS (WPA), di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Pandawa, Jalan Kedoya Selatan Azelea II, Kelurahan Kedoya Selatan Kecamatan Kebon Jeruk, Kamis (7/9).
Kegiatan dibuka Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat, Yunus Burhan. Pesertanya sekitar 150 kader Posyandu dan PKK dari Kecamatan Kebon Jeruk dan Kembangan. Diharapkan, nantinya selain sebagai WPA, para kader Posyandu dan PKK yang mengikuti kegiatan tersebut bisa menjadi penjangkau dan pendamping warga dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).
Yunus mengungkapkan, kasus HIV/AIDS di Jakarta Barat cenderung meningkat di kalngan pekerja sex, pengguna narkoba suntik, dan hubungan sex yang tidak aman. Akhir-akhir ini telah menular di kalngan ibu ibu rumah tangga. “Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap pencegahan HIV/AIDS,†katanya.
Lebih lanjut disebutkan, perkembangan kasus HIV dan AIDS di Jakarta Barat sejak 2013 sampai 2015. Tahun 2013 dari 2.422 orang yang dites HIV, ditemukan 67 orang yang positif (2,67 persen). Tahun 2014 dari 2.000 yang dites HIV, 79 orang positif (3,95 persen). Dan tahun 2015, dari 4.000 yang dites HIV, ditemukan 182 orang positif (4,55 persen).
Ia meminta para peserta mengikuti kegiatan dengan seksama dan menyaampaikan pengetahuannya tentang HIV/AIDS kepada masyarakat di lingkungannya khususnya ibu ibu rumah tangga dan orang dengan HIV/AIDS (Odha). “Semoga dengan bekal yang diperoleh, para kader Posyandu dan PKK dapat menjadi agen perubahan perilaku masyarakat untuk menurunkan stigma dan diskriminasi di masyarakat,†ujarnya.
Sementara itu Camat Kebon Jeruk, Abdullah, menambahkan peserta yang ikut kegiatan tersebut merupakan para kader PKK dan Posyandu terbaik. Ia berharap seluruh warga tidak sungkan memberikan informasi ke Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jakbar, camat dan lurah, jika ada kasus HIV/AIDS di lingkungannya. “Dengan adanya kader yang telah dilatih sebagai WPA, diharapkan bisa mengurangi penyebaran HIV/AIDS di wilayah,†ujarnya. (why/aji)
20 Mei 2024