Kelurahan Glodok menjadi satu dari lima kelurahan terbaik lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat Tahun 2023. Selain memiliki kawasan unggulan, Kelurahan Glodok juga memiliki sejumlah program inovatif.
Salah satu program inovasi tersebut adalah Ngobas (Ngobrol Bareng ASN Glodok) yang dibentuk pada tahun 2022. Program ini dibuat dengan maksud mendengarkan keluhan masyarakat.
"Kita ingin mendengarkan langsung curhatnya masyarakat Glodok yang dilakukan secara informal, bisa di pinggir kali, warung dan sebagainya," tutur Lurah Glodok, Harry Apriyanto usai mengikuti verifikasi lapangan lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat, Senin (22/5).
Menurutnya, para ASN Kelurahan Glodok diwajibkan turun lapangan. Melakukan silaturahmi dengan warga dengan suasana serius tapi santai. Mendengarkan masukan atau keluhan masyarakat yang nantinya akan diselesaikan berkoordinasi dengan instansi terkait.
Selain Ngobas, aparatur Kelurahan Glodok membuat program kegiatan dengan membuat sistem pelaporan digitalisasi.
"Sejumlah penyampaian laporan sudah digitalisasi seperti kader posyandu, dasa wisma dan PSN. Kita gunakan sarana google drive. Selain percakapan online, mereka juga bisa kirim laporan secara online dari lapangan," jelasnya.
Sementara itu, layanan masyarakat melalui PTSP telah berjalan baik dan lancar. Mereka telah memiliki sejumlah aplikasi yang memudahkan pelayanan masyarakat, seperti Jak Evo, aplikasi CRM dan sebagainya.
"Tapi, kami juga menyiapkan posko pengaduan yang dibuka setiap hari. Kita buat sebagai sarana pengaduan masyarakat. Ada petugas yang selalu standby di posko pengaduan masyarakat," ujar Harry.
Terkait lomba kelurahan tingkat Kota Jakarta Barat, Lurah Glodok menambahkan, seperti arahan Sekretaris Kota Jakarta Barat, Indra Patrianto, lomba kelurahan ini lebih ke arah pembinaan. Sehingga kekurangan yang disampaikan tim penilai tingkat Kota Jakarta Barat, akan dijadikan motivasi dan semangat dalam memberikan pelayanan masyarakat.
Sebagai contoh, masalah stunting di wilayah Kelurahan Glodok. Menurut Harry, angka kasus stunting di wilayah Glodok, nol alias tidak ada kasus stunting. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat terkait kasus stunting.
"Jadi kami harus pegang data secara rinci. Mungkin data itu yang akan kita koordinasikan dengan Sudin Kesehatan, sehingga kasus stunting tetap tidak ada," tandaanya. (why)