Lurah Taman Sari, Abdul Malik Rahasurun, menjadi satu diantara 5 kelurahan di Jakarta Barat yang menerima penghargaan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik DKI Jakarta 2025 di Balai Agung DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan No.8 Jakarta Pusat, Senin (22/12).
"Alhamdulillah, kami bersyukur selama beberapa tahun terakhir membangun kekuatan media sebagai corong informasi mendapatkan apresiasi dari Badan Komisi informasi Provinsi DKI Jakarta," ujar Abdul Malik Raharusun, usai menerima piagam penghargaan dari Komisi Informasi DKI Jakarta.
Menurutnya, penghargaan yang diraih merupakan kerja kolosal seluruh stakeholder kelurahan sekaligus disupport jajarannya, mulai dari kepala seksi hingga operator media Kelurahan Taman Sari.
Ia berharap, penghargaan ini dapat terus memacu semangat dalam memberikan pelayanan keterbukaan informasi yang akurat, terpercaya kepada masyarakat pada seluruh platform media elektronik.
"Harapannya kepercayaan dari publik juga semakin positif dan berdampak multiefek pada seluruh segmen pelayanan di wilayah Taman Sari, mulai dari pemerintahan, dunia bisnis dan pariwisata," tambahnya.
Sebelum sampai ke puncak Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025, Kelurahan Taman Sari mengikuti tahapan E-Monev 2025 Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta, dan lolos hasil verifikasi Self Assessment Questionnaire (SAQ).
Lurah Taman Sari, Abdul Malik Raharusun menyampaikan Presentasi E-Monev 2025 pada Selasa, 18 November 2025 dihadapan 3 Juri Penilai yakni Harry Ara Hutabarat (Ketua KI DKI Jakarta), Aang Muhdi Ghozali (Ketua Bidang Kelembagaan) dan Herri (Tenaga Pendamping PPID Provinsi DKI Jakarta).
Selain Kelurahan Taman Sari, Anugerah Keterbukaan Informasi Publik DKI Jakarta Tahun 2025 juga diberikan kepada Kelurahan Palmerah, Kalideres, Keagungan dan Angke.
DiInformasikan, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo mengapresiasi konsistensi Komisi Informasi DKI Jakarta dalam mendorong peningkatan kualitas layanan informasi publik.
"Saya memberikan apresiasi kepada Komisi Informasi DKI Jakarta. Peserta E-Monev tahun 2025, meningkat signifikan hingga mencapai 829 badan publik. Ini menunjukkan kemajuan luar biasa dalam keterbukaan informasi publik," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua KI DKI Jakarta, Harry Ara Hutabarat menyampaikan bahwa E-Monev KIP 2025 di DKI Jakarta diikuti 829 badan publik, terbanyak di Indonesia. Bahkan, lebih dari 300 badan publik mengikuti tahapan presentasi langsung, sebuah praktik evaluasi yang belum banyak diterapkan secara masif di daerah lain.
Berdasarkan hasil E-Monev KIP 2025, sebanyak 189 badan publik atau 27 persen meraih predikat informatif. Sementara itu, 99 badan publik (14 persen) berpredikat Menuju Informatif, 56 badan publik (8 persen) Cukup Informatif, 64 badan publik (9 persen) Kurang Informatif, dan 294 badan publik (42 persen) Tidak Informatif. (why)





