Ibu Negara Republik Demokratik Timor Leste, Cidalia Mozinho Lu Olo mengunjungi Kampung Keluarga Berencana (KB) Kalijodo, Kelurahan Angke Kecamatan Tambora Jakarta Barat, Kamis (28/6) sore.
Kunjungan Cidalia disambut Ketua TP PKK DKI Jakarta Fery Farhati Ganis, Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Effendi, Ketua TP PKK Jakbar Hj Supriyanti Anas dan sejumlah pejabat. Pada sambutannya Cidalia mengapresiasi Kampung Keluarga Berencana (KB) yang terdapat di kawasan tersebut. Dikatakan, program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tersebut bisa mengedukasi ibu, anak, dan keluarga.
Ia mengaku telah mengenal program KB sebelum referendum pemisahan diri Timor Leste dari Indonesia, pada 1999 silam. Ia menilai program tersebut mengalami kemajuan pesat dan kini menjadi program terintegrasi. “Kami mengetahui program KB sebelum 1999. Awalnya saya pikir hanya sebatas dua anak cukup. Tapi ternyata peranan BKKBN lebih luas dari yang saya duga sebelumnya," tutur Cidalia.
Ia pun mengingatkan program BKKBN jangan disalahartikan sebagai program pemberhentian untuk kepemilikan anak. Namun, program ini sangat penting kelangsungan interaksi masyarakat. Terutama kemajuan perempuan dalam mengurus keluarga.
"Dengan adanya program BKKBN ini, sebetulnya bisa membantu perempuan untuk berinteraksi dari tingkat masyarakat hingga nasional. KBBKN ini dapat mewujudkan keluarga lebih sehat dan efisien. Sebagaimana kita ketahui, perempuan punya peranan penting dalam keluarga," katanya.
Sementara itu, Plt Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo, menjelaskkan Kampung KB merupakan satuan wilayah setingkat RW atau dusun yang memiliki kriteria tertentu. Di mana terdapat keterpaduan Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan pembangunan sektor terkait. Dilaksanakan secara sistemik dan sistematis.
Program tersebut juga upaya untuk memastikan masyarakat Indonesia melaksanakan konsep hidup sehat dan sejahtera. "Seluruhnya sejak tahun 2016 sampai sekarang sudah sekitar 14 ribu. Mudah-mudahan akhir tahun 2018 ini kita selesai membangun sekitar 21 ribu kampung KB di seluruh Indonesia," pungkasnya. (why/aji)
