Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau pembangunan lokasi sementara (Loksem) pedagang kawasan Kota Tua, di Jalan Cengkeh Kelurahan Pinangsia Kecamatan Tamansari dan Masjid Jami Al Mubarokah Kelurahan Angke Kecamatan Tambora Jakarta Barat, Selasa (12/9) sore.
Kunjungan gubernur didampingi Wakil Wali Kota Jakarta Barat M Zen dan sejumlah pejabat. Peninjauan ke Loksem Jalan Cengkeh terkait mengecek kesiapan Lenggang Jakarta Cengkeh. Agar suasana lebih teduh dan asri, Gubernur meminta di sekitar Lenggang Jakarta Cengkeh ditanami pohon besar. "Biar nggak gersang, saya minta ditanami pohon yang besar. Bukan yang tinggi dan kurus seperti ini,†imbuhnya.
Pada kesempatan itu ia juga meninjau beberapa contoh lapak dan melihat musholla yang dibangun di areal Loksem Jalan Cengkeh. "Saya lihat mushollahnya juga sudah bagus. Tinggal pasang karpet-karpet saja," ujarnya. Rencananya, kawasan tersebut akan diresmikan presiden pada 5 Oktober 2017 mendatang.
Lebih lanjut dikatakan, Lenggang Jakarta akan terintegrasi dengan Kawasan Kota Tua seperti Museum Fatahillah dan tempat tempat bersejarah lainnya. Untuk itu penataan lingkungan juga perlu dijaga. "Biar rapih, itu pemilik toko yang di belakang disuruh dicat warna putih temboknya," katanya.
Pantauan di lokasi, sebagian besar bangunan Lenggang Jakarta Cengkeh sudah hampir rampung. Rencananya, lokasi tersebut akan ditempati sekitar 456 pedagang. "Nanti ada panggung hiburan untuk mempromosikan kawasan ini. Bisa diisi oleh band-band atau acara seni lainnya," ujarnya.
Sementara itu, tiba di Masjid Jami Al Mubarokah Kelurahan Angke, Gubernur langsung meninjau tiap sudut masjid tersebut. Ia juga sempat berbincang dengan sejumlah pejabat, aparat wilayah dan tukang bangunan. Dijelaskan, pembangunan masjid yang dulu berada di areal Kalijodo itu merupakan pembuktian atas janji Pemprov DKI saat penertiban kawasan terserbut. Kini, Masjid Jami Al Mubarokah dibangun di seberang ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo.
Diungkapkan, dibanding sebelumnya, masjid yang saat ini dibangun lebih luas. "Dulu masjid ini ukurannya nggak sampai 150 meter persegi. Sekarang pindahkan ke sebrang dengan luas sekitar 500 meter persegi," sebutnya. Ia menambahkan, pembangunan masjid akan dilengkapi jembatan penyebrangan orang (JPO) sebagai akses pengunjung RPTRA dan RTH Kalijodo.
Menurutnya, warga yang ditemuinya saat berada di lokasi pembangunan masjid juga mengeluhkan seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas saat menyeberang dari RTH dan RPTRA Kalijodo. "Nanti akan kami bangun JPO itu. Pembuatan JPO itu sudah masuk dalam anggaran 2018,†pungkasnya. (why/aji)
20 Mei 2024