Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat selalu tanggap dan mewaspadai penyakit difteri. Jika ada gejala mirip dengan penyakit itu, segera mendatangi dokter.
"Bila ada seseorang memiliki gejala flu, jangan asal minum obat seperti biasanya, tapi temui dokter dan periksa tanda-tanda difter karena penyebarannya sangat cepat," ujarnya saat menghadiri kegiatan bakti sosial vaksinasi difteri bekerjasama dengan perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti), di Wisma Siti Mariam, Paroki Santo Andreas, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Ahad (14/1) pagi.
Gubernur juga mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. "Kita ucapkan terima kasih untuk Inti. Ketika ada masalah Inti tidak tinggal diam, langsung bertindak. Ini bukti kita warga Jakarta, apa pun masalah di sini adalah masalah kita semua," ujarnya.
Menanggapi penyakit difteri, Gubernur menjelaskan pelaksanaan imunisasi difteri di DKI Jakarta telah mencapai 78 persen. Kurang lebih 936 ribu anak telah diberikan vaksin yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dan rusun.
Lebih lanjut dikatakan, tahun ini, Pemprov DKI akan menambah jumlah warga yang divaksin pada fase kedua, yakni 1,7 juta. Sehingga total keseluruhan menjadi 2,9 juta. "Dinas dengan jajarannya telah menyiapkan pada Desember lalu, untuk menjangkau diawal 1,2 juta bagi usia dibawah 19 tahun diimunisasi difteri. Tahun ini, jumlah yang divaksin bertambah pada fase kedua sebanyak 1,7 juta," sebutnya.
Jumlah vaksin itu lebih diprioritaskan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara yang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) penyakit difteri. "Makanya, kita bersama-sama, seperti kegiatan ini, untuk mencegah difteri dengan melakukan imunisasi. Kita tak mau Jakarta dirundung masalah," pungkasnya. (why/aji)
20 Mei 2024