Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat melakukan penanganan pohon rawan tumbang dengan menoping dan memangkas yang rindang di wilayah Jakarta Barat.
Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Barat, Dirja Kusuma mengatakan bahwa pihaknya rutin melakukan pemantauan dan penopingan pohon di delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat. Selain itu, pihak Dinas Tamhut DKI Jakarta kerap melakukan pengecekan kondisi pohon dengan menggunakan alat USG atau ultrasonografi.
"USG adalah alat yang berfungsi mendeteksi kondisi pohon dan mencegah pohon tumbang. USG pohon juga bisa mendeteksi struktur bagian dalam pohon yang mulai rapuh," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (31/10).
Dijelaskan Dirja, hingga akhir Oktober 2025, Sudis Tamhut Jakbar telah melakukan penopingan/pemangkasan serta penanganan pohon tumbang dengan total jumlah 8009 pohon. Rinciannya, 3501 penopingan/pemangkasan ringan, 2410 penopingan/pemangkasan sedang, 1612 penopingan/pemangkasan berat, 157 pohon ditebang, 115 pohon sempal, dan 214 pohon tumbang.
Dalam penanganan penopingan dan pemangkasan serta penanganan pohon, lanjut Dirja Kusuma, Sudis Tamhut Jakarta Barat mengerahkan sebanyak 79 petugas PJLP.
"Mereka terbagi menjadi 12 tim yang tersebar di delapan wilayah kecamatan," ujarnya.
Dirja Kusuma menuturkan kegiatan pemangkasan/penopingan tidak hanya dilakukan untuk menjaga keselamatan, tapi juga agar taman, jalur hijau dan lingkungan permukiman warga tetap tertata rapih.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tidak berlindung dibawah pohon saat hujan deras disertai angin kencang. Jika ada yang menemukan pohon berpotensi tumbang bisa disampaikan melalui layanan darurat 112," tukasnya.
Ia juga menegaskan, pengawasan akan terus ditingkatkan mengingat kondisi cuaca di Jakarta yang kerap berubah-ubah.
"Melalui langkah antisipatif ini kami berharap seluruh kawasan tetap aman, hijau dan nyaman bagi warga," tambahnya. (why)





