Perwakilan Direktorat Kesehatan usia produktif dan lanjut Usia Kementerian Kesehatan, Tasrifin mengemukakan, Aplikasi Sipgar merupakan sistem pencatatan pemeriksaan kondisi fisik seseorang yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu dengan menggunakan metode Rockport.
Aplikasi ini dapat diunduh di platform Playstore, sehingga semakin mudah digunakan untuk olahraga di mana pun dan kapan pun.
"Pengukurannya sama, seperti orang ikut tes/ujian sekolah. Setelah diukur, ada rekomendasi. Yang terpenting ada aktivitas. Bisa rekomendasi seminggu sekali atau dua kali. Test ini dibuat untuk membangun atau menciptakan kebugaran tubuh. Tapi, jangan kecewa bila nanti hasilnya tidak memuaskan," jelasnya saat menghadiri sosialisasi tes kebugaran melalui aplikasi Sipgar di Areal parkir kantor Walikota Jakarta Barat, Selasa (11/10).
Dalam aplikasi Sipgar tersebut, lanjut Tasrifin, peserta akan diukur tingkat kebugaran melalui dua metode.
"Untuk pengukuran dilaksanakan dengan pemanasan. Adapun metode pengukuran dibagi menjadi dua yaitu metode rockport untuk usia 18-59 tahun dan metode jalan 6 menit untuk usia 60 tahun ke atas" lanjutnya.
Dari Hasil akhir tes kebugaran akan tampil kadar volume oksigen user dan informasi rekomendasi kebugaran peserta.
Dalam kesempatan itu, Tasrifin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan. Karena cara yang termudah dalam menjaga kesehatan atau kebugaran tubuh adalah rutin berolahraga. Dengan berolahraga maka akan didapatkan manfaat serta mampu mencetak generasi sehat dan bugar.
"Olahraga yang dianjurkan selama 30 menit per hari atau 10000 langkah. Aktivitas fisik termasuk kegiatan dari Program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) yang terus digalakkan oleh pemerintah.
Di tempat yang sama, Ketua Komite Olahraga rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Jakbar, Ristjandra Utama mengaku telah mengikuti tes kebugaran melalui jalan cepat sejauh kurang lebih 1,6 KM.
"Jadi yang diukur itu bukan jarak tapi waktu tempuhnya. Itu harus jalan cepat, bukan jalan santai," paparnya. (why)