Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) Jakarta Barat diminta disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan melalui program CHSE. Hal ini diupayakan dalam menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Ini sebenarnya program dari pemerintah pusat agar pemerintah daerah dan pelaku usaha kreatif berkolaborasi melakukan penerapan protokol kesehatan melalui program CHSE," tutur Fredy Setiawan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan saat membuka bimbingan teknis program CHSE di Hotel Aston Kartika, Grogol, Jakarta Barat, Senin (21/12)
Menurutnya, CHSE adalah singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan) dan Environment Sustainability (Kelestarian lingkungan). Ini program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digulirkan sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang menjalani program CHSE akan memperoleh sertifikasi sebagai tanda atau bukti bahwa mereka telah memiliki, menerapkan hingga meningkatkan protokol kesehatan pada masing-masing usahanya.
Melalui bimbingan teknis program CHSE, Fredi Setiawan berharap para peserta dapat memahami serta menjadi bekal pengetahuan dalam rangka meningkatkan daya saing produk industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sementara itu Kepala Sudis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat, Dedi Sumardi mengatakan bimbingan teknis (bimtek) program CHSE diikuti sebanyak 80 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Jakarta Barat.
Mereka yang mengikuti bimtek terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama 40 peserta,dan gelombang kedua 40 peserta. "Ada dua gelombang yang mengikuti bimtek program CHSE selama dua hari." tuturnya.
Ia memaparkan bimtek program CHSE bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta akan pentingnya menjaga protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19.
Bimtek program CHSE berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan covid-19. Para peserta terlebih dahulu melakukan gerakan 3M mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, memakai masker, dan menjaga jarak. Peserta juga mengikuti rapid test yang diselenggarakan tim medis Sudis Kesehatan Jakarta Barat. (why)
20 Mei 2024