Persediaan darah di markas PMI Jakarta Barat, mulai menipis, terutama stok darah Golongan A. Padahal kebutuhan darah setiap harinya, termasuk bulan Ramadan, tidak pernah berkurang.
Ketua PMI Jakarta Barat, Beky Mardani menyadari bahwa selama bulan Ramadan, jumlah pendonor biasanya berkurang. Banyak diantara mereka yang merasa was-was menyumbangkan darahnya pada bulan Ramadan.
Meski ada imbauan fatwa MUI bahwa donor darah tidak membatalkan puasa, namun rasa was-was atas dampak mendonorkan darah masih ada.
"Hal itu berpengaruh pada stok darah di PMI," tutur Beky Mardani, kemarin.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Jakbar, dr. Riani mengatakan, hingga pertengahan bulan Ramadan, stok darah golongan A mulai menipis. Jika kondisi ini dibiarkan maka PMI tak bisa melayani masyarakat dengan baik.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat, terutama warga yang memiliki darah gol A untuk membantu PMI agar stok darah kembali stabil.
"PMI Jakarta Barat telah membikin ajakan dan imbauan melalui flyer dan sosial media yang ada untuk mengajak warga yang memiliki darah golongan A untuk donor," tuturnya.
Bersama Beky Mardani, dr. Riani juga menawarkan layanan jemput atau bisa datang langsung ke UDD PMI Jakarta Barat, yang buka selama 24 jam di bulan Ramadan.
dr. Riani memaparkan, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, PMI harus mengantisipasi kebutuhan darah yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas dan sejenisnya, selama arus mudik dan arus balik.
"Bantuan sahabat donor sangat diharapkan. Ini juga panggilan buat semua warga yang peduli kemanusiaan. Ayo, apalagi masih dalam suasana Ramadan," tambahnya. (why)