Dialog interaktif yang diinisiasi Dewan Kota Jakarta Barat menjadi sarana masyarakat untuk menyampaikan informasi, termasuk permasalahan wilayah, untuk dirembukan bersama perangkat daerah.
"Kegiatan ini merupakan salah satu proses dalam sebuah demokrasi. Di mana yang namanya demokrasi mengedepankan musyawarah, bisa dengan berdialog, saran atau rembuk," tutur Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah saat menghadiri Dialog Interaktif Dewan Kota dengan Lembaga Kemasyarakatan yang berlangsung di Ruang Ali Sadikin, Kantor Walikota Jakarta Barat, Senin (31/10).
Iin melanjutkan, beberapa hari lalu, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah memberikan arahan kepada jajarannya terkait sejumlah poin penting. Salah satu diantaranya, pengaduan masyarakat.
"Saat pengarahan, Pj gubernur DKI sangat konsen bahwa tidak ada lagi pengaduan masyarakat yang sifatnya tidak tertangani. Pj gubernur meminta mengaktifkan posko pengaduan masyarakat, mulai dari tingkat propinsi, kota, camat dan kelurahan. Di buka mulai senin hingga jumat," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Kota Jakarta Barat, Subur ST mengatakan, dialog interaktif menjadi wadah interaktif para Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) dengan pengurus RW se-Jakarta Barat dengan tujuan melakukan diskusi terkait permasalahan di wilayah.
Salah satu dialog yang dibahas adalah Tempat Pemotongan Hewan (TPH) Babi di Kapuk, Cengkareng Jakarta Barat. "Tadi dibahas jagal babi kapuk yang tidak ada eskalatornya, ada juga yang kecebur di situ. Dekat metro, juga ada kasus mobil tercebur, tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut. Padahal mereka sudah berkirim surat namun belum tidak ada tindak lanjut," ujarnya.
Terkait hal itu, lanjut Subur, pihaknya akan menjembatani setiap aspirasi masyarakat agar mendapatkan kejelasan atau tindak lanjut dari pemerintah. "Jadi kita tidak mau, pertanyaan-pertanyaan dari LMK hanya sekadar catatan. Mudah-mudahan pak wali bisa membantu. Kami berusaha semaksimal mungkin agar semua permasalahan prioritas masyarakat dapat tertanggulangi. Minimal ada tanggapan dari instansi terkait," tambahnya. (why)