Warga Jakarta Barat berbondong-bondong mengikuti donor darah malam hari yang berlangsung di Gedung P3 PAUD Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (16/4). Kegiatan ini diinisiasi oleh Ranger dan FKDM Kebon Jeruk.
Windri Buana (30) warga Kedoya mengaku ikut donor darah dengan alasan kesehatan. "Setelah donor darah, badan terasa makin enteng dan sehat," ujarnya.
Hadir juga Mirza Baharsan, seorang pendonor yang telah 115 kali menyumbangkan darahnya.
Warga Tanjung Duren itu mengatakan kalau dirinya kali pertama melakukan donor darah saat umur 18 tahun.
Sama seperti para pendonor lainnya, Mirza juga merasa badannya lebih segar dan terasa enteng sehabis melaksanakan donor darah. "Saya akan terus donor darah sampai tidak diperbolehkan atau tidak menungkinkan secara medis" ucap dia.
Ketua FKDM Kebon Jeruk, Matropik mengatakan, aksi donor darah sengaja digelar malam hari untuk memberi kesempatan pendonor untuk berbuka puasa dahulu. “Target kita malam ini mendapatkan 300 kantong darah,” tuturnya.
Menurut Matropik, warga yang sudah mendonorkan darahnya akan mendapatkan paket sembako. Namun melihat antusias warga yang membludak hingga meja pendaftaran, panitia dan PMI terpaksa melakukan pembatasan.
Sebelumnya Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko memberikan arahan terkait pelaksanaan kegiatan donor darah.
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk menjadikan bulan ramadan, selain melakukan peningkatan aktivitas keagamaan, juga kegiatan kemanusiaan seperti acara donor darah. "Jangan hanya memperbanyak ibadah, tapi juga perbaiki hubungan sesama manusia. Salah satunya dengan kegiatan kemanusiaan seperti donor darah," tutur Yani.
Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Efendi memberikan apresiasi atas antusias warga yang menyumbangkan darahnya di bulan ramadan. Hal ini dikarenakan stok darah di PMI cenderung mengalami penurunan di bulan ramadan.
“PMI enggak mungkin berhasil jika bergerak sendiri dalam menyediakan stok darah, tanpa bantuan elemen-elemen masyarakat,” tegas Rustam. (why)