Wali Kota Jakarta Barat, H. Rustam Effendi memberikan arahan kepada para camat dan unit-unit lainnya terkait evaluasi penanganan banjir dan pengungsi di kantor Walikota Jakarta Barat, Kamis (2/1) sore.
Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan, banjir yang terjadi di wilayah Jakarta Barat, ini diluar dari perkiraan. Dampak yang ditimbulkan dari bencana ini sangat besar.
Sesuai standar operasional prosedur (SOP), Walikota Jakarta Barat meminta para camat untuk all out menangani bencana banjir pada masing-masing wilayahnya, terutama menangani para warga yang terdampak banjir.
"Saya pernah menyampaikan tentang penanganan bencana, yakni pra bencana, saat bencana, pasca bencana. Ini harus dipahami betul kondisinya," ujar Rustam.
Menurutnya, saat ini sudah masuk fase bencana. Penanganan pertama dalam fase ini adalah penyelamatan warga yang permukimannya dilanda banjir. Mereka harus secepatnya diungsikan pada lokasi/tempat yang tidak terkena banjir, seperti mushola, masjid, sekolah dan kantor-kantor pemerintahan.
Setelah dipastikan mengungsi, warga yang terdampak banjir terjamin pasokan kebutuhan makanan dan minuman, terutama untuk balita dan para lansia.
"Saya minta setiap ada posko pengungsian, di situ ada dapur umum dan posko kesehatan. Pastikan kebutuhan makanan dan minuman," ujarnya.
Walikota Jakarta Barat meminta setiap kantor kecamatan dan kelurahan terdapat dapur umum. "Saya minta lurah memiliki daya akal dan pikir dalam menghadapi bencana ini," papar Rustam.
Selain camat dan lurah, Walikota Jakarta Barat meminta unit-unit terkait lainnya ikut membantu dalam penanganan bencana banjir. Misalnya, Sudis Damkar dan Satpol PP mengerahkan semua perahu karet dalam melakukan evakuasi warga.
Untuk Sudin Pendidikan, Rustam meminta agar melakukan pendataan terhadap sekolah yang dijadikan tempat pengungsian. "Sebentar lagi masuk sekolah. Jadi para siswa yang terdampak banjir, untuk sementara, tidak diharuskan mengenakan seragam sekolah. Beritahu kepada para kepala sekolah. Jangan sampai gara-gara gak pake seragam, tidak sekolah,"tambahnya. (why)
20 Mei 2024