Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi meresmikan bank sampah induk Satu Hati, di komplek perumahan kebersihan, Bambu Larangan, Kelurahan Cengkareng Barat, Jumat (28/4) pagi. Peresmian ditandai pencet tombol sekaligus penanaman pohon produktif.
Wali Kota mengatakan, bank sampah di Jakarta Barat dirasa masih kurang. Data dari Sudin Lingkungan Hidup Jakbar, dari 102 bank sampah, 93 bank sampah di antaranya yang terdaftar dalam e-bank sampah. Sementara, bila mengacu pada instruksi gubernur DKI Jakarta no 157 tahun 2016, tentang bank sampah, setiap RW memiliki bank sampah sendiri.
Dengan diresmikan bank sampah induk satu hati, lanjutnya, masyarakat akan lebih peduli terhadap sampah. "Karena setiap orang menghasilkan sampah kurang lebih 2,9 kilogram per hari. Bila dikelola dengan baik maka sampah itu bisa menghasilkan nilai ekonomi," tuturnya. Pada kesempatan tersebut Wali Kota meminta para lurah dan camat untuk menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai nilai ekonomi dari pengelolaan sampah. Bisa jadi setiap RW memiliki lebih dari satu bank sampah.
Sebelumnya, Kasudin Lingkungan Hidup Jakbar, Edy Mulyanto, mengatakan bank sampah induk satu hati berada di lahan seluas sekitar 6,9 hektare, tepatnya di kompleks perumahan dan rusun kebersihan. Bank sampah induk ini baru beroperasi sekitar tiga pekan lalu. "Meski baru beroperasi, kami menghasilkan omset senilai 20 juta. Sementara yang terdaftar dalam bank sampah induk saat ini berjumlah 12 unit," sebutnya. Edy yakin bahwa nantinya banyak nasabah yang terdaftar dalam bank sampah induk. Penambahan nasabah bisa diambil dari e-bank sampah. Selain meresmikan bank sampah induk, Wali Kota juga menyerahkan secara simbolis tanaman produktif kepada masing masing kecamatan. "Tanaman produktif bantuan dari perusahaan CSR berjumlah 1.000 pohon," ujarnya. Usai meresmikan, didampingi Seko Asril Marzuki dan sejumlah pejabat meninjau bank sampah induk dan melakukan penanaman pohon. (why/aji)
20 Mei 2024