Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko didampingi Kepala Sudis Sumber Daya Air, Purwanti, dan Asisten Ekonomi Pembangunan, Imron Syahrin, meninjau pecahan Kali Pesanggrahan di lingkungan RW 05, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (2/12) sore.
"Kami sekarang bersama sudis SDA, asisten, camat dan lurah serta pengurus RT dan RW melihat kondisi kali Pesanggrahan dan ada pecahan kali Pesanggrahan," tutur Yani, yang ditemui saat melakukan peninjauan Kali Pesanggrahan.
Menurutnya, Kali Pesanggrahan yang melintasi wilayah Kecamatan Kembangan, dan Kebon Jeruk rencananya akan di Sheetpile sejauh kurang lebih 4 KM, tepatnya dari pinggir tol Kebon Jeruk hingga Kali Mookevart. Pengerjaan shetpile dilaksanakan pada tahun 2023.
Untuk pecahan Kali Pesanggrahan, Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, memberikan apresiasi kepada masyarakat di lingkungan RW 05, kedoya Selatan. Pasalnya, mereka membuat tanggul secara gotong royong dan swadaya.
Fungsi tanggul adalah menahan agar tidak terjadi limpasan air saat debit air Kali Pesanggrahan meluap.
"Kalau dari atas atau hulu tinggi, tentu otomatis berdampak pada area yang berhimpitan dengan pecahan kali Pesanggrahan ini. Alhamdulillah, saya tadi bertemu pengurus RW dan RT. Karena mereka telah melakukan swadaya melakukan penanggulangan," jelasnya.
Pemkot Jakarta Barat juga turut membantu warga dengan memberikan material yang diperlukan untuk pembuatan tanggul.
"Kami akan mendukung secara materil sambil menunggu program yang telah diprogramkan pada tahun 2023 nanti." tuturnya.
Selain penanggulan, lanjut Yani, Pemkot Jakarta Barat juga akan membuatkan pintu air pada pecahan Kali Pesanggrahan. Pintu air dibuat untuk mengendalikan debit air Kali Pesanggrahan.
"Ketika air tinggi maka akan kita tutup, biar airnya langsung ke arah kali Pesanggrahan terus ke Cengkareng Drain menuju laut. Kami juga melihat pengendali air atau Dam. Tapi, manfaatnya sudah mulai berkurang, jadi akan kami usulkan untuk dibongkar agar airnya bisa lancar. Jadi, kami usulkan untuk dibongkar oleh BWSCC karena menjadi kewenangan mereka," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Yani mengimbau kepada warga yang tinggal di sepanjang pecahan Kali Pesanggrahan untuk menjaga dan merawat dengan baik. Sehingga saluran air tersebut berfungsi normal.
"Volume atau daya tampung kali harus tetap normal jangan sampai debit air atau daya tampung menjadi berkurang akibat, pertama Ada okupasi atau ada penyempitan kali, ini tidak boleh karena akan berdampak kepada masyarakat itu sendiri. Kemudian, kami juga akan mengupayakan untuk pengerukan sedimen lumpur Kali Pesanggrahan. Kami masih mencari cara agar mesin keruk bisa masuk ke sini," tambahnya. (why)