Pemkot Jakarta Barat memberikan apresiasi atas penyelenggaraan mudzakarah alim ulama MUI Jakarta Barat di kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (13/11)pagi.Mudzakarah membahas sejumlah persoalan, diantaranya perayaan malam tahun baru.
"Kami memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Mudzakarah ini sangat berarti dan manfaatnya luar biasa untuk kemaslahatan umat," tutur M. Zen, Wakil Wali Kota Jakarta Barat, sesaat membuka Mudzakarah para ulama di Jakarta Barat.
Menurutnya, potensi ulama di wilayah Jakarta Barat, sangat besar. Semua ini tentu menunjukkan para ulama di wilayah Jakarta Barat, selalu kompak dan bertanggung jawab mengurus umat.
Ulama dinilai sebagai penerang atau pelita dalam kegelapan. Untuk itu, kehadirannya ini sangat diperlukan agar nantinya ada suatu pencerahan dan kesepahaman. "Pembahasan kali ini menyangkut masalah haji dan panduan hukum memperingati tahun baru masehi. Kita melihat setiap tahun baru, pasti meriah, ketimbang momen perayaan Islam lainnya,"tuturnya.
Ia berharap kegiatan ini berjalan baik dan menghasilkan kesepakatan sehingga menjadi panduan umat Islam di Jakbar.
Sebelumnya Ketua MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, mengemukakan sejumlah permasalahan yang tengah menjadi viral di kalangan umat. "Saya sempat di WA selagi di Mekkah. Gimana nih tanggapan MUI DKI Jakarta terkait pernyataan sikap terhadap ucapan salam,yang sudah ramai," ujarnya.
Menurut KH Munahar, permasalahan ini perlu dikaji dan dibahas. Karena semua itu menyangkut akidah. "Boleh kita bergaul sama siap pun dan lain agama. Tapi kalau sudah menyangkut akidah, ini lakum diinukum wa liya diin. Ini yang akan kita bahas. Mana hukumnya. seperti apa dalilnya, setelah itu baru kita buat komitmen bersama, bagaimana kalau memberikan salam menurut agama," tutur KH. Munahar Muchtar.
Hadir dalam kegiatan mudzakarah Ketua MUI Jakarta Barat, KH Suripno Husin, Waka Polres Jakarta Barat, AKBP Hanny Hidayat, perwakilan Kodim 0503/JB, Kejaksaan Negeri Jakbar, KH. Abdurrahman Soheh, KH Mahdfuz Asirun dan para ulama dan ormas islam di Jakarta Barat. (why)
20 Mei 2024