Mengantisipasi pohon tumbang dan sempal, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Sudin Tamhut) Jakarta Barat rutin melakukan pemangkasan atau penopingan pohon di delapan wilayah kecamatan.
Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Barat, Romy Sidharta, mengungkapkan pihaknya memiliki sepuluh tim pemangkas pohon yang setiap hari rutin melakukan pemangkasan pohon di wilayah. Tiap kecamatan ada satu tim dan dua tim di tingkat kota (Sudis). Masing-masing tim terdiri atas tujuh orang.
"Untuk antisipasi, tiap hari kami melakukan penopingan atau pemangkasan pohon. Jadi, di kecamatan kita punya tim, setiap hari bergerak melakukan penopingan. Satu Tim itu ada tujuh orang di dalamnya. Terus ditambah dua tim lagi dari Sudin Tamhut Jakbar. Jadi jumlahnya sepuluh tim untuk penopingan pohon," sebut Romy saat dikonfirmasi, Selasa (23/4).
Ia mengungkapkan, dalam satu hari satu tim bisa memangkas hingga lima pohon, melalui proses pemangkasan yang terukur.
"Satu hari itu bisa pangkas sekitar lima pohon. Satu pohon itu cukup lama pemangkasannya, bisa sampai dua jam. Karena kan prosesnya cukup panjang. Harus pastikan dulu jalanan aman, kabel listrik aman. Terus dipotong juga harus hati-hati, karena sekitar banyak bangunan," jelas Romy.
Setelah sebatang pohon dipangkas, sambung Romy, batang pohon tersebut harus dicacah agar bisa dimasukan ke bak truk penggangkut untuk dibawa ke TPS Bantar Gebang.
"Terus habis dipangkas juga harus dicacah batang pohonnya, ranting-rantingnya, dedaunan. Terus diangkut dan dibawa ke TPS Bantar Gerbang. Jadi untuk satu pohon saja cukup lama makan waktunya, maka satu hari, satu tim itu hanya maksimal lima pohon," jelasnya.
Romy menambahkan, pihaknya melakukan pemangkasan berdasarkan hasil patroli dan aduan masyarakat melalui sistem Cepat Respon Masyarakat (CRM).
"Untuk pemangkasan kita sesuai hasil patroli dan utamanya juga hasil aduan masyarakat di CRM. Jadi, kalau ada pohon bermasalah di wilayahnya bisa langsung dilaporkan ke CRM," pungkasnya. (Aji)