Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat membina sebanyak 103 sanggar seni dalam rangka melestarikan budaya Betawi. Pembinaan dilakukan dengan mengikuti pelatihan serta lomba seni dan budaya.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Ahmad Syaropi mengatakan, pihaknya memiliki program rutin yakni menggelar pembinaan terhadap 103 sanggar budaya Betawi yang sudah terdaftar. Dari 103 sanggar budaya Betawi, 80 sanggar diantaranya pencak silat.
"Sekitar 80 dari 103 sanggar seni Betawi yang terdaftar dan dibina yakni pencak silat. Sisanya, sanggar seni tari, Gambang Kromong, rias penganten dan kuliner khas Betawi," tuturnya, Rabu (8/2).
Selain mengikuti pembinaan di Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB) Rawa Buaya, mereka juga akan mengikuti lomba.
"Lomba digelar bertujuan untuk menguji konsistensi pemilik sanggar dalam melestarikan budaya Betawi. Ini menjadi alat ukur kami," ungkapnya.
Ia mengakui, banyak sanggar seni budaya Betawi tidak tergenerasi secara baik lantaran pengkaderan yang kurang berjalan serta pengaruh global yang membuat seni tradisional terpinggirkan dengan seni modern.
"Kami terus berupaya dalam rangka melestarikan budaya Betawi di Jakarta Barat," tambahnya. (why)