Pemkot Jakarta Barat melakukan sterilisasi pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar di kawasan CNI Kembangan. Kawasan tersebut dijaga hingga malam hari.
Lurah Kembangan Selatan, Matrulloh, mengatakan sterilsasi kawasan CNI dimulai sejak pekan lalu. Para PKL dilarang berdagang di kawasan tersebut. Mereka akan ditempatkan di lokasi sementara (loksem). "Sekarang kami masih membahas lokasi untuk pedagang kaki lima berkoordinasi dengan Sudin Koperasi dan UMKMP. Kami belum memastikan lokasinya," ujarnya, Rabu (16/11).
Disebutkan, di kawasan CNI terdapat sekitar 300 pedagang. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 200 pedagang yang tercatat. Mereka yang rencananya akan dipindahkan ke loksem. Hingga kini pihaknya masih berkordinasi dengan Sudin Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakbar. Karena ini terkait pendataan pedagang yang menjadi kewenangannya.
Selain PKL, sambungnya, sterilalisasi juga diterapkan pada sejumlah titik parkir di kawasan CNI. Pemkot Jakarta Barat telah melakukan sosialisasi melalui spanduk larangan parkir. "Setiap malam, ada sekitar 15 petugas Satpol PP yang berjaga-jaga di kawasan CNI. Mereka diminta mengawasi mulai dari sore hingga larut malam," jelasnyaa.
Sementara itu Kasudin KUMKMP Jakbar, Sonar Sinurat, mengatakan pihaknya belum menyediakan lahan untuk loksem pedagang CNI karena tidak ada lahannya. Kalau pun ada, lanjutnya, mereka akan ditempatkan di sepanjang jalan, tapi menggunakan tenda. "Kami tak ada lahan buat mereka, paling di jalan. Kita pasang tenda. Ini juga kami baru rapatkan minggu depan," katanya. (why/aji)