Stan Pemerintah Kota Jakarta Barat meraih Juara II pada pameran Flora dan Fauna (Flona) tahun 2025, di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Penghargaan Juara II diserahkan Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) DKI Jakarta, M Fajar Sauri kepada Kepala Sudis Tamhut Jakarta Barat, Dirja Kusuma, saat penutupan Pameran Flona 2025, di Lapangan Banteng, Jakpus, Jumat (10/10).
Untuk informasi, juara I diraih Jakpus dan juara III Jaktim. Pameran Flona 2025 digelar sejak 5 Agustus hingga 30 September 2025. Mengusung tema 'Keanekaragaman Hayati Dalam Harmoni Jakarta Menuju Kota Global Berbudaya' dengan filosofi logo yang mengkombinasikan kura-kura dan anggrek dalam balutan warna warni penuh keceriaan.
“Sebagai simbol kekuatan dan ketahanan mewujudkan kota Jakarta di masa depan, Dimana Ruang terbuka Hijau sebagai tulang punggung yang menjadi penopang ruang kota yang dinamis dan berketahanan namun tetap menjaga keberagaman alam dan budaya didalamnya yang dilambangkan dengan warna-warni pada logo Flona,” ujar Kadis Tamhut DKI Jakarta, M Fajar Sauri.
Ia menyebut, peserta Flona Jakarta 2025 terdiri atas 167 stan. Rinciannya, sembilan stan instansi; stan Dinas Tamhut DKI yang bergabung dengan stan Dharma Wanita dan PKK, sebagai satu kesatuan kura-kura dan anggrek, stan para Wali Kota, Kabupaten Kepulauan Seribu, dan stan Taman Margasatwa Ragunan (TMR).
Selain stan instansi, terdapat lebih dari 128 stan flora, 10 stan fauna, serta 20 stan kuliner. Stan Flora dan Fauna terdiri dari pelaku kewirausahaan di bidang pertamanan dan hutan kota. Antara lain stan tanaman hias, tanaman buah, satwa peliharaan, dan tanaman obat serta stan makanan dan minuman.
Adapun stan-stan Wali Kota menampilkan beragam stan yang terinspirasi dari bermacam budaya lokal yang ada di Indonesia, yang diharapkan akan menampilkan tidak hanya nilai estetis namun juga edukasi kepada pengunjung Pameran Flona 2025.
Sementara itu, stan Pemkot Jakarta Barat pada Flona 2025 mengusung tema 'Taman Wayang' yang menggambarkan bahwa Jakarta sebagai kota global dengan tidak meninggalkan akar budaya bangsa, salah satu di antaranya adalah wayang.
Tema Taman Wayang diusung karena mencerminkan gambaran Jakarta Barat sebagai pintu gerbang masuk Kota Jakarta. Di mana, di Jakarta Barat khususnya di Kota Tua ada berbagai museum, di antaranya Museum Wayang.
“Stan Jakarta Barat berupa taman tropis dengan keindahan di dalamnya yang terdapat bangunan candi dan kisah pewayangan. Tema ini diangkat sebagai upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya melalui pilar pariwisata dan lingkungan berkelanjutan,” jelas Kepala Sudis Tamhut Jakbar, Dirja Kusuma.
Stan Jakarta Barat berisi replika candi, poster sejarah tentang wayang, poster tentang wayang, kolam mini air terjun, Wayang Betawi dan dari berbagai daerah, poster komposisi pagelaran wayang, poster dan backrop museum wayang, dan lain sebagainya.
Museum Wayang adalah rumah bagi ribuan koleksi wayang dari berbagai daerah di Indonesia dan dunia. Lokasi Museum Mayang berada di kawasan Kota Tua Jakarta Barat, tepatnya Jalan Pintu Besar Utara No 27 RT 03/06 Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari.
Atas raihan Juara II, Dirja mengucapkan syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terutama jajaran OPD Pemkot Jakarta Barat.
“Syukur Alhamdulilah Sudis Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat pada Pameran Flona tahun 2025 dalam penilaian stan instansi dapat juara II,” ucapnya.
"Kita juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Pak Wali Kota Jakarta Barat beserta jajaran dan UKPD, Sudin terkait yang mendukung kegiatan di stan Jakarta Barat,” sambungnya. (Aji)