Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat akan menggencarkan sosialisasi pencegahan HIV AIDS diberbagai kegiatan masyarakat seperti musrenbang dan sosialisasi pemilu. Demikian saat Komisi Penanggulangan AIDS Kota (KPAK) Jakarta Barat menggelar sosialisasi penanggulangan penyakit HIV AIDS di Ruang Pola Kantor Wali Kota, Selasa (16/1).
Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunan Kota Jakarta Barat, Achmad Ichsan Tasik menjelaskan sosialisasi pencegahan HIV AIDS harus terus digencarkan diberbagai kegiatan masyarakat seperti musrenbang dan sosialisasi pemilu.
"Bisa kita lakukan sosialisasi (HIV AIDS) pada acara pembahasan kelompok musrenbang kecamatan terintegerasi kelurahan. Sebelum pembahasan musrenbangnya kita selipkan dulu sosialisasi HIV AIDSnya sekitar 30 menit. Disitu kan ada RT, RW, masyarakat terkait. Nah, itu bisa di sosialisasikan," jelasnya.
Terkait dengan kegiatan pemilu, sambungnya, biasanya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) banyak warga berkumpul untuk mencoblos.
"Mungkin disitu bisa kita selipkan juga sosialisasi video pencegahan HIV AIDS, tapi kita lapor dulu ke Bawaslu, itu diperbolehkan atau tidak," pungkasnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Hendra Hidayat mengatakan, sesuai tugas pokok dan fungsinya KPAK Jakbar untuk mrmbangun fondasi dalam prnanggulangan HIV dan AIDS
"Untuk menyatukan pandangan terhadap penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Jakarta Barat, Komisi Penanggulangan AIDS Jakarta Barat sesuai dengan fungsinya melakukan pondasi tentang program penanggulangan HIV dan AIDS ini telah kita lakukan sejak tahun 2023," tutur Hendra.
Hendra juga mengimbau seluruh SKPD untuk memasukkan atau mengikutsertakan rekan-rekan dari KPAK Jakarta Barat dalam setiap program sosialisasi di wilayah sehingga informasi yang diterima bisa disebarluaskan.
"Kami KPAK akan sangat berterima kasih kepada teman-teman di kelurahan yang pada saat sosialisasi kelurahan melibatkan seluruh komponen masyarakat mengikutsertakan teman-teman dari KPAK untuk melakukan sosialisasi," tukasnya.
Sementara itu, Sekertaris KPAK Jakarta Barat, Sukarno memaparkan, kegiatan sosialisasi penanggulangan HIV AIDS sangat penting di Jakarta Barat karena perkembangan penyakit HIV AIDS di Jakarta Barat cukup signifikan.
"Kebutuhan sosialisasi HIV AIDS ini harus terus menerus dilakukan dan untuk tahun ini harus secara maksimal dilaksanakan," pungkasnya.
Sukarno menyebut jumlah HIV AIDS di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5.546.953 sedangkan untuk DKI Jakarta hingga Desember 2021 tercatat sebanyak 72.638 orang menderita HIV AIDS. Untuk di wilayah Jakarta Barat, periode Januari sampai November 2023, dari 93.204 jumlah tes HIV, sebanyak 1.138 orang terindikasi HIV positive.
Sosialisasi dibuka Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Hendra Hidayat, hadiri Inspektur Pembantu Wilayah Kota, para Ka. Suku Badan Kota, para Ka. Suku Dinas Kota, para Camat Kecamatan, para Lurah Kelurahan, TP PKK Kota Jakarta Barat serta Forum LSM Peduli AIDS Kota Jakarta Barat.
Pada kesempatan tersebut juga disampaikan informasi terkait pengecekan status HIV seseorang dengan menggunakan alat tes bernama OraQuick yang bekerja melalui pemeriksaan olesan saliva atau air liur di dinding mulut. Hasil pemeriksaan dapat diketahui hanya dalam waktu 20-40 menit. (Fdl)