Olahan labu madu memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan, seperti vitamin A, C dan beta karoten. Kudapan ini juga bisa untuk MPASI.
"Olahan labu madu mengandung serat, antioksidan, vitamin C, vitamin A dan beta karoten, yang bermanfaat buat kesehatan," ujar Eka, ahli gizi dari Puskemas Kelurahan Maphar saat memberikan sosialisasi olahan labu madu, di RPTRA Matahari, Kelurahan Maphar.
Dikatakan Eka, kandungan gizi olahan labu madu juga baik untuk Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pada bayi di atas usia 6 bulan. MPASI adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi.
"Sup labu madu bisa dijadikan MPASI. Diberikan pada bayi berusia di atas 6 - 11 bulan dengan kandungan gizi seperti beta karoten, antioksidan, vitamin A dan B kompleks dan serat yang sangat tinggi," jelasnya.
Beta karoten, lanjut Eka, sangat berguna untuk meningkatkan kualitas mata. Selain itu, kandungan vitamin A juga mampu melindungi mata dari serangan penyakit dan membantu cahaya masuk ke dalam mata dengan mudah.
Selain sup labu madu, olahan labu madu juga bisa dibuat camilan seperti kue lumpur, dan labu madu panggang. Camilan itu memiliki kandungan nutrisi.
"Kalau kue lumpur labu madu 150 kilokalori (Kkal) sedangkan labu madu panggang 30 kilokalori (Kkal)," tuturnya.
Sebelumnya, belasan anggota TP PKK Kelurahan Maphar, kader Posyandu dan Dasa Wisma mengikuti sosialisasi olahan labu madu di RPTRA Matahari, Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (6/2). Sosialisasi menghadirkan ahli gizi dan Pokja III Kelurahan.
Lurah Maphar, Sri Pujiastuti mengatakan bahwa labu madu merupakan ikon kota Jakarta Barat sejak tahun 2021. Komoditi pangan kaya akan nutrisi ini telah dikembangkan di wilayah Jakarta Barat.
Untuk wilayah Kelurahan Maphar, tanaman labu madu dibudidayakan di RPTRA Matahari, Jalan Kebon Jeruk 8, RW 03 Maphar.
"Kami budidayakan dan sudah dua kali panen labu madu. Panen terakhir sebanyak 17 labu madu dengan total berat 21 Kg," ujarnya. (why)