Aparatur Kelurahan Tanah Sereal melakukan monitoring pelaksanaan Posyandu sekaligus sosialisasi Gerakan Keluarga Sehat Tangguh Tanggap Bencana (GKSTTB) di Sekretariat RW 11 Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Rabu (21/2).
Lurah Tanah Sereal, Suharti mengatakan kegiatan sosialisasi Gerakan Keluarga Sehat Tangguh Tanggap Bencana (GKSTTB) juga diisi sosialisasi dengan edukasi penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan pencegahan bahaya kebakaran .
"Gerakan KSTTB ini menyasar ranah kesehatan, lingkungan hidup dan perencanaan sehat bagi keluarga, sekaligus pembinaan masyarakat agar mampu menolong diri sendiri, serta tanggap dan tangguh menghadapi tantangan," ujar Suharti.
Menurutnya, wilayah Kelurahan Tanah Sereal, masuk dalam kawasan percontohan GKSTTB untuk tanggap dan tangguh bencana kebakaran. Sehingga, melalui gerakan ini, masyarakat dapat memahami sekaligus kesiapsiagaan terhadap bencana kebakaran.
Sosialisasi GKSTTB yang berlangsung di Sekretariat RW 11 Kelurahan Tanah Sereal melibatkan para kader dasa wisma dan PKK. Mereka mendapatkan sosialisasi dari Satuan tugas pemadam kebakaran (Satgas Damkar) terkait penggunaan APAR dan pencegahan bahaya kebakaran.
"Tadi yang memberikan sosialisasi Satgas Damkar Kelurahan Tanah Sereal. Materi sosialisasi terkait penggunaan APAR dan pencegahan bahaya kebakaran terhadap kebocoran gas," ujarnya.
Terkait hal itu, Satgas Damkar Kelurahan Tanah Sereal, Diky Jumhana mengatakan materi sosialisasinya adalah penggunaan dan perawatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan penanggulangan bahaya kebakaran terhadap kebocoran gas.
Untuk sosialisasi APAR, Diky Jumhana memberikan informasi tentang perawatan dan penggunaanya. "Mereka kami informasikan tahapan penggunaan APAR, meletakkan dan melakukan pemeriksaan terhadap tekanan angin serta expired (kadaluarsa)," ujarnya.
Sementara sosialisasi kebocoran gas, lanjut Diky, diisi cara pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi kebocoran gas. "Ketika terjadi kebocoran gas, barang-barang elektronik yang hidup jangan dimatikan, dan yang mati jangan dihidupkan. Kemudian buka ventilasi ruangan, setelah itu mengamankan gas dengan membawa keluar rumah," ujarnya. (why)