Sebanyak 26 kendaraan angkutan umum (angkot) dan barang terjaring operasi yang digelar di kawasan Kota Tua Jakarta Barat, Rabu (5/4). Operasi tersebut tindaklanjut atas laporan masyarakat terkait banyaknya angkot yang ngetem di kawasan Kota Tua dan sekitarnya.
Komandan Unit Tindak Sudin Perhubungan Jakbar, Timin Nur, mengatakan operasi tersebut menerjunkan sekitar 16 personel gabungan Sudinhubb, Brimob dan POM AL. Sasaran operasi antara lain depan museum BI, Museum Mandiri, sekitar Stasiun Kota/Beos, BNI, Jalan Kopi dan Jalan Hayam Wuruk. Kendaraan yang terjaring operasi di-BAP (berita acara pemeriksaan). Terdiri atas 21 angkot dan 5 angkutan barang.
Lebih lanjut dijelaskan, penindakan terhadap angkutan umum dan barang dilakukan karena menyebabkan kemacetan serta sopir tidak mengindahkan teguran petugas dengan ngetem di bahu jalan dan di rambu larangan berhenti. “Operasi kali ini berhasil menindak 26 kendaraan angkutan umum dan barang. Beberapa mobil angkutan barang ditindak karena melebihi kapasitas muatan,†sebutnya.
Sementara itu Yono (40), sopir Angkot M 15, keberatan ditilang petugas. Ia mengaku bersama belasan sopir angkot lainnya hanya sebentar ngetem di depan Stasiun Kota. Namun petugas tetap bertindak tegas karena dinilai telah menyebabkan kemacetan. "Baru juga ngetem sebentar, langsung ditindak. Penumpang juga baru dapet empat orang," tukasnya. (why/aji)
