Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat terus berupaya melakukan intervensi dan aksi konvergensi untuk percepatan penurunan stunting di wilayahnya.
Hal ini dipertegas Sekretaris Kota Jakarta Barat Firmanudin Ibrahim saat memberikan arahan pada pelaksanaan Pra Musrenbang Tematik Stunting Tingkat Kota Jakarta Barat di Ruang Pola Kantor Wali Kota, Kamis (13/11).
"Dua hal yang menjadi perhatian kita bersama yaitu stunting dan kemiskinan ekstrem. Ternyata kemiskinan sangat erat kaitannya dengan stunting dimana ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar mempengaruhi pada kemampuan keluarga memberikan gizi yang cukup kepada anak," ujarnya.
Lebih lanjut, Firmanudin mengajak kepada semua sektor dan UKPD, Camat, Lurah, kader penggerak, tenaga kesehatan, dunia usaha dan masyarakat untuk meningkatkan kolaborasi dan kerjasama yang erat untuk bersama menurunkan angka prevalensi stunting di Jakarta Barat.
"Hari ini merupakan kegiatan pembangunan komitmen bersama dari seluruh sektor dan UKPD untuk menurunkan angka prevalensi stunting dari 17,4% menjadi paling tidak 14% sesuai amanat Perpres," tegasnya.
Firmanudin menyebutkan dengan kerjasama dan komitmen yang kuat dari semua stakeholder/pemangku kepentingan, Jakarta Barat akan mampu mengatasi stunting dan dapat menjadi contoh wilayah dengan implementasi aksi konvergensi stunting yang efektif dan berkelanjutan menuju generasi Jakarta Barat yang sehat, cerdas, dan produktif.
Kegiatan Pra Musrenbang Tematik Stunting Tingkat Kota Jakarta Barat diawali dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto dan perwakilan semua Sektor serta Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD).
Turut hadir Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakbar, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jakbar, BAZNAS (Bazis) Kota Jakbar, TP PKK Kota Jakbar disaksikan Wakil Walikota Yuli Hartono, Asisten Adkesra Amien Haji dan para pimpinan UKPD.
Kegiatan juga diisi dengan pembekalan materi menghadirkan narasumber dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Muslichah juga dari Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri Jumihadi dan Hardianto. (Hfz)





