Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, menghadiri perayaan Festival Cap Go Meh tahun 2025, di Pancoran Chinatown Point, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (12/2) siang.
Mengusung tema “Jatidiri Indonesia, Megapolitan Dunia', kegiatan dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Marullah Matali, Ketua DPRD DKI Khoirudin, Gubernur DKI Jakarta Terpilih Pramono Anung Wibowo, Wagub Gubernur DKI Jakarta Terpilih Rano Karno, Gubernur DKI periode 2007-2012 Fauzi Bowo, Gubernur DKI periode 2017-2022 Anies Rasyid Baswedan.
Selain itu, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Ketua Umum Perhimpunan Pusat Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto, dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto dan jajaran.
Pada sambutannya, Pj Gubernur Teguh Setyabudi mengatakan sebagai miniatur Indonesia, Jakarta dapat menjadi kota yang menghadirkan kenyamanan untuk seluruh warga, agama, etnis, kepercayaan, dan budaya.
“Dengan digelarnya Festival Cap Go Meh hari ini menjadi bukti bahwa kota Jakarta bisa menjadi rumah untuk kita semua. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari akulturasi budaya yang mampu menciptakan harmoni, persatuan, dan kebersamaan dalam keberagaman,” ujar Teguh.
Lebih lanjut dikatakan, salah satu kuliner akulturasi budaya Indonesia yang melekat dalam perayaan ini adalah lontong cap go meh. Menurutnya Hidangan tersebut mencerminkan indahnya perpaduan budaya Tionghoa dengan kekayaan kuliner nusantara.
Selain itu, sambung Teguh, perayaan Cap Go Meh juga dikenal dengan Festival Lampion yang melambangkan harapan, kebahagiaan, dan doa untuk kehidupan yang lebih baik. Ia menyebut tradisi ini mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kesetiaan, integritas, penghormatan, dan kasih sayang dalam kehidupan bermasyarakat.
“Seperti halnya lampion yang melambangkan harapan akan kehidupan yang lebih baik, semangkuk lontong cap go meh mampu menyimpan makna dan harapan atas keberuntungan, panjang umur, kesejahteraan, serta kekayaan. Jakarta pastinya bisa menjadi rumah bagi beragam etnis dan agama, serta budaya yang hidup berdampingan,” tandas Teguh.
Ia menambahkan, penyelenggaraan Cap Go Meh telah menjadi bagian dari tradisi yang memperkaya hasanah budaya nusantara, termasuk budaya Jakarta. Ia meyakini bahwa keberagaman budaya merupakan modal sosial yang sangat berharga dalam mendorong pemberdayaan masyarakat, pertumbuhan sektor pariwisata, serta ekonomi kreatif di Jakarta.
"Pemprov DKI Jakarta akan terus bersinergi dalam membangun dan mengembangkan potensi budaya dan pariwisata, khususnya dalam menyongsong 500 Tahun Jakarta. Saya yakin gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih dapat mewujudkan Kota Jakarta sebagai kota yang inklusif, maju, nyaman, layak huni, dan berkeadilan,” pungkas Teguh. (Aji)