QR Code Wayang. Aplikasi kode batang ini diluncurkan untuk mempermudah wisatawan mencari informasi tentang Museum Wayang. QR Code Wayang bisa diunduh melalui ponsel secara gratis. "Zaman millenial, kebanyakan sibuk via ponsel mereka. Millenal itu, senang dengan ponselnya kan," Asiantoro, pelaksana tugas (Plt) Kepala Disparbud DKI Jakarta, pada peluncuran QR COde Wayang dan gerakan Indonesia Bersih untuk pariwisata Jakarta yang berkelanjutan di Museum Wayang, Senin (17/12).
Menurut Asiantoro, QR Code Wayang diluncurkan Bank Indonesia bersama Pemprov DKI Jakarta dalam rangka mengenalkan pariwisata di Jakarta, satu di antaranya Museum Wayang. Aplikasi QR ini nantinya akan diterapkan pada sejumlah museum lainnya.
Melalui QR COde Wayang, para wisatawan akan mengetahui objek wisata, terutama museum Wayang di kawasan Kota Tua. "Harapan aplikasi ini pun dapat untuk ke museum di Jakarta yang lainnya. Sebab, di sini kami bersama Bank BI concern wisata DKI ke wisatawan. Di sana, banyak ditemukan juga cerita-cerita wayang," katanya.
QR Code Wayang berisi informasi mengenai 12 jenis wayang yakni wayang klitik, wayang revolusi, wayang kulit Kyai Intan, wayang kancil, wayang suket, wayang China Jawa, wayang beber, wayang golek. Selain itu, wayang sadat, wayang golek lenong Betawi, wayang golek cepak Cirebon, hingga wayang wahyu.
Aplikasi kode batang ini mudah digunakan. Caranya dengan mengunduh aplikasi museum wayang pada ponsel. Kemudian, mengklik tombol QR Code. Setelah itu arahkan kolom kamera ponsel ke barcode yang terdapat pada lembar nama wayang. "Barcode ini, tertera pada bagian kanan bawah dari lembar wayang yang dibagikan ke seluruh wisatawan. Simple dan sederhana, namun manfaatnya luar biasa," tambahnya.
Sementara itu, Kepala kantor Bank Indonesia perwakilan DKI Jakarta, Tresno Nugroho mengapresiasi semua pihak atas peluncuran penggunaan aplikasi QR Code wayang dan gerakan Indonesia Bersih untuk pariwisata Ibukota yang berkelanjutan.
"Sebanyak 12 cerita wayang dapat dibaca melalui penggunaan QR barcode wayang melalui scan dari telepon seluler wisatawan. Serta digelar pula gerakan Indonesia bersih untuk pengembangan pariwisata di Ibukota," ujar Tresna. (why/aji)
20 Mei 2024