Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat serius melakukan penanganan ketenteraman dan ketertiban umum secara komprehensif kawasan Kota Tua, Pinangsia, Taman Sari.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono saat memimpin rapat koordinasi penanganan ketenteraman dan ketertiban umum kawasan Kota Tua yang berlangsung di ruang rapat Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (13/11).
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono, menekankan pentingnya pendataan dan pemetaan kondisi faktual di lapangan sebagai dasar penyusunan kebijakan penataan kawasan Kota Tua. Sesuai dengan tindak lanjut dari Asisten Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan di kawasan wisata bersejarah tersebut.
“Saya ingin data yang disampaikan benar-benar menggambarkan kondisi riil di lapangan, mulai dari perilaku pengunjung, aktivitas pedagang, hingga kesiapan sarana dan prasarana. Tuangkan dalam bentuk laporan naratif yang bisa dibaca secara utuh, bukan sekadar tabel angka,” ujar Yuli.
Ia juga meminta seluruh SKPD dan UKPD yang terlibat agar segera mengisi formulir isian yang telah disiapkan, berisi identifikasi permasalahan dan alternatif solusi, untuk selanjutnya disampaikan ke tingkat provinsi sebagai bahan pengambilan kebijakan lanjutan.
“Kita ingin penataan ini berjalan terarah dan bisa menjawab kebutuhan masyarakat maupun wisatawan, tanpa menghilangkan peran pelaku ekonomi lokal,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Barat, Holi Susanto, menjelaskan masih ditemukan sejumlah persoalan di lapangan, antara lain keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di beberapa titik seperti Jalan Lada, Jalan Pintu Besar Utara, dan sekitar Stasiun Jakarta Kota, serta persoalan ketertiban lalu lintas dan kebersihan kawasan.
“Penataan kawasan Kota Tua memerlukan dukungan bersama antara pemerintah kota dan provinsi agar hasilnya lebih optimal,” pungkasnya. (Lam)





