Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat melakukan survei lokasi pembuatan tangki septik untuk mewujudkan kota bebas buang air besar sembarangan (BABS) di RT 05, RW 04, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (12/10).
Ketua Subkelompok Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu mengatakan, survei ini dilakukan atas kerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Jaya (PAM JAYA) sebagai kolaborator dalam program tersebut.
"Jadi itu kita survei ya, ada kurang lebih 83 keluarga yang belum punya tangki septik itu di RW 04. Kemudian dari survei itu ditentukan kira-kira satu lubang bisa berapa rumah nantinya atau kalau memang tempatnya memungkinkan itu (satu tangki septik) bisa (dipakai) lebih dari lima rumah (keluarga) kan gitu," ucap Endang saat dikonfirmasi.
Endang menyebut lokasi survei tersebut, yakni RW 04 merupakan pemukiman di pinggir kali yang membuat warga tanpa tangki septik langsung membuat saluran pembuangan tinja menuju kali.
"Warga-warga tersebut banyak yang langsung buang (tinja) ke kali. Nah, ini yang kita mau 'nolkan'. Targetnya mudah-mudahan Rawa Buaya tahun ini (bebas BABS)," imbuh Endang.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Lurah Rawa Buaya, Junaidi menambahkan, terdapat 83 keluarga atau rumah yang belum memiliki tangki septik di RW 04. Selain itu, terdapat 15 rumah juga yang belum memiliki tangki septik di RW 2 (RT 05).
"Di RW 02 ada 15 rumah, tapi kita cari sumber (kolaborator) untuk partisipasi membuat tangki septik, kita kerjasama dengan Kementerian Kesehatan. Besok akan kita lakukan koordinasi dan surveinya khusus untuk yang di tingkat kota," tambahnya.
Lebih lanjut, pihaknya berharap dengan adanya ODF ini masyarakat bisa zero dan tidak ada lagi warga yang BABS.
"Kalau sudah pada punya tanki septik sendiri kan nggak ada lagi tuh corong-corong ke kali yang bikin kurang sehat," lanjutnya.
Ditambahkannya, nantinya kalau sudah air naik maka air kali akan masuk kedalam rumah. Mengenai waktu pasti dimulainya pembangunan fisik, hal tersebut akan dipertimbangkan dahulu bersama pihak PAM JAYA.
"Sebenarnya corong-corong yang bikin banjir juga nggak sehat. Mudah-mudahan secepatnya tahun ini bisa terealisasi, karena survei sudah dilakukan, tinggal nanti penghitungan dari pihak kolaborator (PAM JAYA), baru mereka bangun. Intinya tahun ini kita targetkan selesai," tambahnya. (Izzu).