Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menyiapkan sekitar 4.100 ember bibit nyamuk dengan bakteri wolbachia yang digunakan untuk menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengatakan peluncuran 4.100 ember tersebut akan dilakukan awal Desember 2023 mendatang, di Kecamatan Kembangan sebagai percontohan.
"Totalnya 4.100an ember, kita 'launching' (luncurkan) di Kembangan," ujar Erizon saat dikonfirmasi, Senin (6/11).
Lebih lanjut dikatakan, 4.100 ember nyamuk berwolbachia tersebut akan dijaga oleh 'orang tua asuh' (OTA), yakni warga pemilik rumah di mana ember-ember tersebut akan ditempatkan.
"Yang paling penting adalah orang tua asuh nyamuk. Itu yang kita sebut orang tua asuh adalah rumah-rumah yang ditempatkan, diletakkan ember-ember berisi telur nyamuk itu yang akan dipantau tiap dua minggu sekali (perkembangannya)," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan persiapan dengan melatih kader-kader yang menjadi koordinator lapangan dalam program tersebut.
"Dari tingkat kota sudah dilakukan pelatihan untuk koordinator lapangan. Teman-teman koordinator lapangan yang akan memantau di wilayah Kembangan. Juga dilakukan sosialisasi secara tidak langsung oleh teman-teman kader dari puskesmas," katanya.
Terkait pertimbangan dipilihnya Kembangan sebagai percontohan, sambung Erizon, karena jumlah bibit wolbachia yang masih terbatas dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan labolatorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Solo.
"Karena memang untuk merilis ini dibutuhkan jumlah telur nyamuk berwolbachia yang sangat banyak. Untuk saat ini hanya bisa didukung dari laboratorum UGM dan laboratorum Kemenkes yang di Solo, sehingga nggak bisa semua dan akan bertahap," ungkapnya. ((Aji)