Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan gerakan penanaman pohon di seluruh permukiman warga, baik di area terbuka atau menanam pada areal rumah yang tidak memiliki halaman/pekarangan. Kegiatan ini dilakukan menindaklanjuti arahan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dalam upaya mencegah terjadinya genangan atau banjir.
"Pj gubernur DKI Jakarta telah menginstruksikan kepada kita semua bahwa selama 3 bulan, untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya. Kita jadikan satu titik yang menjadi pilot project penanaman pohon di kelurahan. Ketika itu selesai dilakukan maka kita buat lagi satu titik lainya. Sehingga 56 kelurahan bisa semuanya menjadi lingkungan percontohan," ujar Sekretaris Kota Jakarta Barat, Iin Mutmainah, Selasa (8/11).
Iin melanjutkan, gerakan menanam pohon di wilayah kelurahan se-Jakarta Barat dilakukan pada areal terbuka dan areal rumah yang tidak memiliki halaman/pekarangan dengan menggunakan konsep penanaman secara vertikal, potnisasi, dan hydroponik.
Selain penanaman pohon, Pemkot Jakarta Barat juga akan melakukan penataan kawasan. Fokus penataan kawasan di tiga wilayah kecamatan yakni Kebon Jeruk, Cengkareng dan Grogol Petamburan.
Sekretaris Kota Jakarta Barat juga memaparkan, sejumlah wilayah di Jakarta Barat yang memiliki tingkat hunian terpadat di Jakarta. Saat Iin, menerima kedatangan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, bersama Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin, Syamsir Rahman, kemarin.
"Jakarta Barat memiliki tingkat kepadatan penduduk di DKI Jakarta. Kalau pak sekda (Kabupaten Tapin) meninjau kawasan Tambora, yang menjadi salah satu kawasan padat penduduk. Kawasan padat penduduk lainnya di wilayah Kapuk Cengkareng," ujarnya.
Khusus wilayah Kapuk, lanjut Iin, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemekaran. Wilayah Kapuk akan dipecah menjadi 3 wilayah kelurahan. "Kita melihat ketika jumlah penduduk yang semakin padat, ruang huni padat, tentunya dicarikan lingkungan yang asri,"pungkasnya. (why)