Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot) Jakarta Barat mengapresiasi kegiatan Pelatihan Seni Musik Betawi tahun 2024 yang diselenggarakan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat.
Pelatihan selama sepuluh hari di gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Jalan Rama Raya No 1, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng tersebut hari ini, Jumat (9/8) resmi ditutup oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat, Amien Haji.
“Atas nama Pemkot Jakarta Barat, saya mengapresiasi kegiatan ini. Selamat bagi para peserta yang telah mengikuti pelatihan Seni Musik Betawi selama sepuluh hari. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan hasil positif dalam dunia musik tradisional,” ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan Amien, melalui Pelatihan Seni Musik Betawi juga diharapkan dapat menyalurkan bakat dan minat bagi remaja/pelajar dalam kegiatan kesenian, khususnya di wilayah Jakarta Barat sekaligus dalam rangka melestarikan dan menjaga nilai budaya Betawi dan Nusantara.
"Pelatihan Seni Musik Betawi (PSMB) ini positif dalam rangka melestarikan musik Betawi dengan melibatkan para remaja dan pemuda agar tidak punah di era kemajuan teknologi, tapi budaya lokal tetap eksis dan ke depan agar terus dilakukan," kata Amien.
Plt Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat, Sri Kusumawati, menambahkan kegiatan tersebut diikuti sebanyak 30 peserta dan dilaksanakan selama 10 hari, dari 26 Juli hingga 7 Agustus 2024.
“Ini sebagai wujud kepedulian untuk memberi ruang kepada generasi muda dan masyarakat umum di wilayah Jakarta Barat dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kreativitas di bidang seni budaya,” jelasnya.
Dijelaskan Sri, adapun maksud dan tujuan Sudis Kebudayaan Jakarta Barat menyelenggarakan Pelatihan Seni Musik Betawi adalah dalam mewujudkan pelestarian akan seni budaya kepada para remaja.
“Sekaligus untuk dapat memahami dan melestarikan akan budaya Betawi khususnya seni musik Betawi,” jelas Sri didampingi Kasi Pembinaan Sudis Kebudayaan Jakbar, Agung Priosusanto.
Ia menambahkan, dengan pindahnya ibu kota dan Kota Jakarta diproyeksikan sebagai kota global yang banyak budaya asing masuk, maka identitas Kota Jakarta harus juga tetap kuat dimiliki para generasi muda.
“Dan musik Betawi ini penting sekali untuk mereka pelajari, yang nantinya disandingkan dengan seni musik darì negara-negara lain," tandas Sri. (Aji)