Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat melakukan peninjauan area lahan bekas Rumah Sakit Sumber Waras, Jalan Kyai Tapa, Kelurahan Tomang, Jakarta Barat, Selasa (29/7). Rencananya lahan tersebut akan diperuntukkan buat layanan yang lebih terpadu dan terintegrasi.
Memimpin kegiatan tersebut, Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Setko Jakarta Barat, Amien Haji menuturkan, kegiatan ini menindaklanjuti arahan pimpinan terkait rencana pembersihan lahan bekas Rumah Sakit Sumber Waras seluas kurang lebih 3,6 hektar.
"Kami menindaklanjuti hasil rapat beberapa waktu lalu untuk survei lokasi. Kami hadir bersama sejumlah UKPD terkait, seperti Sudis Pertamanan dan Hutan Kota, Sudis Kesehatan, Sudis Sumber Daya Air, serta camat dan lurah untuk berkumpul bersama membahas rencana pembersihan lahan yang ada di belakang RS Sumber Waras," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya nanti, lanjut Amien, Sudis Kesehatan serta Sudis Pertamanan dan Hutan Kota, berkoordinasi dalam pembersihan. Karena banyak pohon yang sudah tumbuh rindang.
"Mudah-mudahan, target bulan Agustus bisa kelar," tambahnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Purwadi menuturkan, lahan aset milik Dinas Kesehatan DKI Jakarta ini rencananya untuk pengembangan sarana kesehatan.
"Seiriing dengan rencana kerja jangka pendek dan menengah Gubernur DKI Jakarta, kami akan mendalami pemanfaatannya untuk pengembangan rencana layanan yang lebih terpadu dan terintegrasi. Seperti, layanan rumah sakit tipe A atau yang lebih luas lagi," tuturnya.
"Tapi, melihat perubahan demografi angka penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, mungkin akan lebih fokus ke sana. Tapi, saat ini masih dalam pembahasan dengan tim kerja di dinas kesehatan DKI Jakarta," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Sumber Waras, Safzen Noerdin mengatakan, pihaknya telah menawarkan kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pemanfaatan lahan tersebut. Bila tidak diperuntukkan buat rumah sakit, bisa dibangun untuk sarana pendidikan.
"Kemudian bila nanti dianggap tidak mungkin buat rumah sakit, karena sudah kebanyakan rumah sakit, bisa dimanfaatkan untuk sarana pendidikan. Karena di sini, kami ada sekolah tinggi ilmu kesehatan. Mudah-mudahan, kami bisa bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta," pungkasnya. (why)