Sebanyak 36 siswa SMPN 189 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengikuti pendidikan anti korupsi di ruang kelas, Kamis (7/11). Mereka mendapatkan edukasi tentang korupsi dan pencegahannya hingga membuat yel-yel anti korupsi.
Kegiatan yang masuk dalam program pejabat mengajar anti korupsi pada satuan pendidikan di wilayah Jakarta Barat, menghadirkan narasumber Inspektur Pembantu Wilayah Kota Jakarta Barat, Dzikran Kurniawan.
"Pejabat mengajar anti korupsi merupakan salah satu program dari Pemprov DKI Jakarta. Kita ditugaskan untuk memberikan pendidikan anti korupsi pada siswa sekolah, mulai jenjang SD, SMP hingga SMA/K," tutur Dzikran.
Dijelaskan Dzikran, program pejabat mengajar anti korupsi bertujuan memberikan pemahaman sejak dini kepada siswa terkait korupsi dan pencegahan, hingga penerapan nilai-nilai integritas.
"Materi yang diberikan, diantaranya tentang korupsi, hukum tindak pidana korupsi, serta sembilan nilai-nilai integritas yakni Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil dan Kerja Keras atau disingkat Jumat Bersepeda KK," jelasnya.
Selain materi, lanjut Dzikran, juga diisi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar korupsi dan pencegahannnya.
"Agar lebih semangat, kami meminta para siswa membuat yel-yel anti korupsi yang terbagi dalam sejumlah kelompok," tuturnya.
"Tadi saya melihat mereka (siswa) cukup antusias. Sehingga pendidikan anti korupsi ini sangat penting ditanamkan sejak dini, karena mereka adalah penerus generasi bangsa. Sehingga mereka harus memiliki pondasi yang kuat agar terhindar prilaku dan tindakan korupsi," sambungnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 189 Kebon Jeruk, Eddy Hermanto Wijaya mengapresiasi program pejabat mengajar anti korupsi di sekolah. Karena, ini menjadi pengalaman penting dan bermanfaat bagi para siswa. Ia berharap para siswa dapat menanamkan sejak dini prilaku korupsi. Itu semua dimulainya sejak dalam diri sendiri.
"Kegiatan ini sangat positif dan kooperatif. Di mana, tadi saya melihat materi yang diberikan tentunya bukan satu arah saja. Kemudian contoh-contoh yang simpel yang kemungkinan terjadi di kita," ujarnya. (why)