Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas terkait pekerjaan konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) Fase 2 (dua) CP2O2 di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk.
Dari rilis yang dikeluarkan Dishub DKI, lokasi pekerjaan MRT Fase 2 CP2O2 di Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk mulai dari simpang Harmoni hingga simpang Mangga Besar terdiri atas tiga Stasiun MRT, yakni Stasiun MRT Harmoni, Stasiun MRT Sawah Besar dan Stasiun MRT Mangga Besar
Terkait project tersebut terdapat pengalihan arus atau Traffic Diversion di beberapa ruas jalan. Antara lain, untuk Traffic Diversion 3.2.2B (1 Oktober-10 Oktober 2024), lalu lintas Jalan Gajah Mada arah Kota di depan CIMB Niaga sampai sebelum persimpangan Jalan KH Zainul Arifin dialihkan di sisi tengah Jalan Gajah Mada-kembali lagi ke sisi sungai-belok kiri ke Jalan KH Zainul Arifin-lurus menuju ke sisi bangunan di depan gerbang gedung Telesindo.
Traffic Diversion 3.2.2C (11 Oktober-17 Oktober 2024), lalu lintas Jalan Gajah Mada arah Kota depan CIMB Niaga dialihkan ke sisi sungai, lalu tepat sebelum Gajah Mada Plaza sampai Gedung Telesindo dialihkan di sisi tengah Jalan Gajah Mada, kemudian bagi yang akan ke Kota dialihkan ke sisi bangunan di depan gerbang Gedung Telesindo.
Selanjutnya Traffic Diversion 3.2.3A (18 Oktober-31 Oktober 2024), lalu lintas Jalan Gajah Mada arah Kota depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara sampai sebelum persimpangan Jalan KH Zainul Arifin dialihkan ke sisi sungai-belok kiri ke Jalan KH Zainul Arifin-lurus menuju dialihkan ke sisi bangunan di depan gerbang Gedung Telesindo.
Sedang untuk Traffic Diversion 3.2.3B (1 November-31 Desember 2024), lalu lintas Jalan Gajah Mada arah Kota di depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara sampai persimpangan Jalan KH Zainul Arifin dialihkan ke sisi sungai-belok kiri (berkelok) ke Jalan KH Zainul Arifin-lurus menuju dialihkan ke sisi bangunan di depan gerbang Gedung Telesindo. Sementara untuk Traffic Diversion 3.3.1, belum berjalan.
Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, para pengguna jalan diimbau agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan petunjuk petugas di lapangan serta mengutamakan keselamatan berlalu lintas di jalan.
Shimizu-Adhi Karya Joint Venture selaku pelaksana pekerjaan MRT Fase 2 (dua) CP2O2 di Jalan Gajah Mada dan di Jalan Hayam Wuruk bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keselamatan dan keamanan pengguna jalan (motorized dan unmotorized) di lokasi pekerjaan.
Kepala Seksi Lalu lintas Sudis Perhubungan Jakarta Barat, Indarto, mengatakan untuk selanjutnya, yakni Traffic Diversion 3.3.1 perlu dilakukan kembali pengalihan arus kembali. “Ini belum berjalan, menyesuaikan dengan pekerjaan konstruksi apabila memang sudah selesai dilaksanakan. Dan konsultan sendiri akan melakukan rekayasa dan berkoordinasi dengan Dishub,” jelasnya, Rabu (30/10).
Tentunya, sambung Indarto, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan wilayah, khususnya yang terdampak, memiliki kewenanangan dan membantu proses pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan di lokasi project MRT tersebut.
“Pekerjaan MRT ini kan bersinggungan langsung dengan jalan khususnya Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk ini sangat dinamis, termsuk daerah komersial yang tentunya mobilisasi pengguna angkutan baik umum maupun pribadi pastinya terdampak dengan MRT. “Kita ingin semuanya, paling tidak meminamalisir adanya hambatan lalu lintas, sehingga ini perlu dilakukan pentahapan sesuai dengan pekerjaan konstruksi di lapangan,” jelas Indarto.
Dishub DKI, lanjutnya, berupaya project MRT tidak menghambat lalu lintas kendaraan. “Jadi, MRT itu kan ada beberapa project yang stasiun itu berdiri ada di simpang jalan, badan jalan yang pastinya akan berdampak kepada lalu lintas. Dishub menginginkan jangan sampai terjadi hambatan lalu lintas yang cukup signifikan sehingga kepadatan dapat diminimalisir,” tandasnya.
Indarto menambahkan, Dishub DKI selalu berkoordinasi dengan pihak/instansi terkait kondisi lapangan. “Intinya, selama proses pembangunan MRT tentunya konsultan project MRT selalu berkoordinasi dengan Dishub terhadap pekerjaan yang dilakukan khususnya di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk. Dan kita pastikan selalu kolaborasi dengan Lantas, Polda dan instansi terkait untuk selalu mengawasi keadaan lalu lintas di lapangan,” pungkasnya. (Aji)