Pembangunan flyover Latumeten, Jelambar menjadi topik dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Grogol Petamburan (Gropet) Jakarta Barat 2018, Selasa (6/3) pagi. Usulan warga itu dilakukan dalam upaya mengatasi kemacetan.
"Yang menarik dari banyaknya usulan warga adalah usulan sepektakuler warga Jelambar. Mereka menginginkan pembangunan flyover," ungkap Camat Grogol Petamburan, Achmad Sajidin, saat memaparkan rekapitulasi usulan warga pada musrenbang Kecamatan Gropet di aula kantor kecamatan.
Menurutnya, usulan warga tersebut dinilai sangat inisiatif. Mengingat Jalan Latumeten, tepatnya di perlintasan KA Jelambar, kerap dilanda kemacetan. Usulan warga ini akan dikawal terus hingga bisa menjadi pembahasan di musrenbang tingkat kota Jakarta Barat hingga Provinsi DKI Jakarta.
Musrenbang Kecamatan Gropet merupakan tindak lanjut dari hasil rembug RW dan musrenbang tingkat kelurahan. Semua usulan warga dinilai cukup sinergi. Dari tujuh kelurahan di wilayah Gropet, hanya usulan warga Grogol yang banyak ditolak. "Alasan penolakan lebih pada hal teknis dan menjadi program pembangunan dari suku dinas teknis," jelasnya.
Ia menyebutkan, jumlah usulan pada rembug RW adalah 434 usulan. Sedang usulan yang ditolak mencapai 187 usulan. Total usulan berjumlah 621 usulan dengan anggaran sekitar Rp 2,3 miliar. Mayoritas usulan warga didominasi usulan fisik, seperti perbaikan saluran, jalan dan lampu penerang.
Sementara itu Asisten Pemerintahan (Aspem) Jakarta Barat, Denny Ramdhany, mengatakan musrenbang tingkat kecamatan ini hanya tinggal memverifikasi dan validasi dari usulan warga dan musrenbang kelurahan. Setelah dilakukan validasi, selanjutnya dibahas pada tingkat kota yakni forum UKPD (unit kerja perangkat daerah). "Setelah itu baru dilakukan musrenbang tingkat kota yang rencananya dihadiri Gubernur DKI Jakarta," jelasnya. (why/aji)
