Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta membuka Beranda Betawi di kantor Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Barat, Selasa (4/8) pagi. Beranda Betawi berisi tentang keliterasian kebudayaan Betawi, termasuk delapan ikon budaya Betawi.
"Semula ini (Beranda Betawi) sudah ada di perpustakaan di Kuningan. Namun, dalam pembicaraan kita, bagaimana Beranda Betawi ada pada tingkat wilayah. Artinya, lebih khusus, baik koleksi maupun ciri khas budaya Betawi masing-masing wilayah." ujar Wahyu Haryadi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta usai membuka Beranda Betawi di kantor Sudis PUSIP Jakbar.
Menurutnya, Beranda Betawi dibangun sebagai wujud implementasi Pergub Nomor 76 Tahun 2018 tentang Pembudayaan Kegemaran Membaca dan Pergub Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
Sehingga layanan keliterasian ini secara tidak langsung mengenalkan kebudayaan Betawi kepada masyarakat, baik budaya, pakaian, kuliner dan lain-lain yang berkaitan.
"Mudah-mudahan, ini menambah keliterasian budaya Betawi di Jakarta Barat, terutama dalam mengoleksi ciri-ciri khas yang ada di Jakarta Barat. Misalnya, tentang buah-buahan, makanan dan minuman, atau koleksi keliterasian. Koleksi kita masih terbatas, baru ada sekitar 64 judul/konten tentang budaya Betawi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Pusip Jakarta Barat, Ahmad Yani mengatakan, Beranda Betawi memuat tentang literasi kebudayaan Betawi, termasuk delapan ikon, yakni Ondel-ondel, kembang kelapa (manggar), ornamen gigi balang, baju sadariah, kebaya kerancang, batik Betawi, kerak telor, dan bir pletok.
Ia berharap Beranda Betawi ini menjadi rujukan masyarakat yang ingin mengenal banyak tentang kebudayaan Betawi. (why)
20 Mei 2024