Lurah Kelapa Dua, Elfin Ridho Putra, telah mengambil tindakan terkait sejumlah remaja yang melakukan konvoi sambil menyalakan petasan hingga menyebabkan kemacetan di Jalan Raya Panjang, RW 04 Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (16/3) kemarin.
"Kejadian itu sudah dalam penanganan aparat kepolisian. Kami juga telah memberikan arahan kepada pengurus RW 04 dan 05, terkait masalah tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (18/3).
Selain arahan, pihak kelurahan akan memberikan tindakan berupa pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP) apabila peristiwa itu kembali terjadi.
"Kami tak segan-segan mencabut KJP, biar ada efek jeranya," katanya.
Elfin juga meminta masing-masing keamanan RW agar intens menjaga lingkungannya, termasuk pada titik-titik lokasi rawan tawuran.
Wakil Camat Kebon Jeruk, Agus Mulyadi mengatakan bahwa aparatur kecamatan Kebon Jeruk telah menempatkan sejumlah petugas Satpol PP pada sejumlah titik lokasi rawan gangguan keamanan, seperti di wilayah Kelurahan Kelapa Dua, Duri Kepa dan Kebon Jeruk.
Mereka menjalani tugas setiap harinya dalam upaya mengantisiasi gangguan keamanan seperti tawuran warga dan perang petasan.
"Mengenai remaja konvoi sambil main petasan hingga membuat kemacetan pada berbuka puasa, ini menjadi bahan evaluasi. Karena dilakukan justru pada waktu-waktu senggang," ujarnya.
Selain itu, Agus Mulyadi juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian, dan TNI, termasuk pengurus RT dan RW, untuk mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga kondisi lingkungan yang aman dan kondusif.
"Bila ada kecurigaan yang berpotensi menganggu keamanan, bisa langsung dilaporkan ke Bhabinkamtibmas dan Babinsa," jelasnya.
Diketahui, dalam unggahan video tersebut sekelompok remaja melakukan konvoi sambil menyalakan petasan di Jalan Panjang Raya Kebon Jeruk, depan halte Pos Pengumben, hingga menyebabkan kemacetan dan meresahkan pengendara lainya, pada Minggu (16/3).
Warganet mengeluhkan tentang gangguan ini yang berulang setiap tahun di bulan Ramadan. Selain itu, warganet menyoroti prilaku yang meresahkan, seperti membawa bendera, petasan hingga memukul mobil warga. (why)