Ketua Tim Penggerak PKK Kota Jakarta Barat,Hj.Inad Luciawati Rustam, meminta kepada kader PKK semangat melaksanakan pendataan keluarga melalui sistem aplikasi Carik Jakarta. Data yang dikumpulkan bisa menjadi rujukan utama dalam perencanaan program kesejahteraan masyarakat dan penyusunan kebijakan berbasis satu pintu.
"Jangan berkecil hati. Tetap semangat, berapa banyak yang didata. Apakah ada kendala, misalnya ketika didata namun bangunannya dibongkar. Apapun kendalanya, tetap kita data," ujarnya pada pertemuan rutin PKK Kota Jakarta Barat di kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (5/2)pagi.
Menurutnya, pelaksanaan pendataan keluarga ini setidaknya bersinergi dengan aparat di wilayah. Sehingga apapun kendala yang terjadi pada proses pendataan bisa teratasi.
Dalam pertemuan itu, Inad juga menyampaikan keinginan agar semua anggota PKK Jakarta Barat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Keinginannya itu dibuktikan dengan memasukkan 25 orang pengurus PKK Kota Jakbar dalam peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Harini ada sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan. Kenapa penting buat PKK? karena ada prioritas bagi kepesertaan dengan iuran/premi yang lebih murah yakni Rp 8100/bulan. Kalo setahun sekitar Rp 97 ribu," ujarnya.
Menurutnya, menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan untuk anggota PKK dinilai sangat penting dalam upaya mengantisipasi suatu kemungkinan yang tidak diinginkan. Terlebih biaya premi yang dikeluarkan lebih murah dengan fasilitas yang sama.
Sebelum sosialisasi dilakukan, Ketua TP PKK Kota Jakarta Barat, menjanjikan bahwa semua pengurus PKK kota Jakarta Barat masuk dalam peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Saya minta pengurus PKK, berjumlah 25 orang, masuk program BPJS Ketenagakerjaan. Gratis, saya yang bayar selama setahun,"pungkasnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen yang menghadiri pertemuan itu meminta kepada kader PKK untuk meningkatkan hubungan silaturahmi. Sehingga akan terjalin sinergi dalam upaya menjalankan program PKK. (why)
20 Mei 2024