DKI Jakarta menjadi wilayah di Indonesia dengan angka Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) tertinggi, yakni 34.641 kasus HIV dan 7.963 AIDS. Kasus tertinggi HIV terbanyak adalah usia produktif (24-44 tahun).
"Semakin banyak orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Saya mohon kepada sektor terkait agar menjadi catatan," sebut Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Jakarta Barat, HM Andi, saat peringatan hari AIDS sedunia 2016, di ruang Ali Sadikin, kantor wali kota, Senin (19/12.
Lebih lanjut dikatakan, yang menjadi fokus tingginya kasus HIV/AIDS itu adalah kurangnya perhatian dalam penanggulangan HIV/AIDS. Diharapkan, stakeholder memberikan perhatian serius dalam upaya penanggulangannya.
Diungkapkan, dalam peringatan hari AIDS sedunia 2016, Pemprov DKI Jakarta telah mencanangkan gerakan Fast Tracking Jakarta Response To HIV and AIDS dengan target 90-90-90 pada tahun 2020 sebagai komitmen. Artinya, 90 persen orang yang hidup dengan HIV mengetahui status mereka, 90 persen orang uang didiagnosis HIV positif dapat mengakses pengobatan, serta 90 persen orang yang mengakses tetap terus mengakses pengobatan.
"Kita ketahui juga, wilayah Jakarta Barat merupakan salah satu kota yang ditunjuk ASEAN sebagai pelaksana Getting To Zero, yakni nol infeksi HIV baru, nol diskriminasi dan nol kematian karena AIDS sampai dengan tahun ini," jelas M Andi.
Sebelumnya, pelaksana kegiatan yang juga Kasudin Kesehatan Jakbar, Dewi Satiasari, mengatakan peringatan hari AIDS sedunia yang dilaksanakan setiap 1 Desember bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi penyakit HIV/AIDS.
Peringatan hari AIDS sedunia dihadiri KPA Jakbar, KPA Jakarta, TNI, pengelola tempat hiburan, pengelola perusahaan, LSM peduli AIDS Jakarta Barat, PKK dan para ketua Pokja Kelurahan. (why/aji)
20 Mei 2024