Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kecamatan
Kalideres, terus meningkatkan. Bulan Februari
tahun 2019, kasus DBD mencapai 122
kasus. Sementara Tegal Alur menjadi wilayah dengan kasus tertinggi DBD
se-kecamatan Kalideres, yakni 75 kasus.
Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, drg. Kristi Wathini
menjelaskan, kasus DBD di wilayah kecamatan Kalideres, mengalami
peningkatan sejak dua bulan ini. Bulan Januari 2019, kasus DBD mencapai 116
kasus, kemudian meningkat menjadi 122 kasus bulan Februari 2019.
Banyak faktor yang menjadi penyebab tingginya kasus DBD pada
suatu wilayah. Salah satu diantaranya, kelembaban udara. Tiga wilayah di DKI Jakarta, yakni Jakarta
Selatan, Jakarta Barat dan Jakarta Timur, memiliki probabilitas kelembapan
udara tinggi.
Kelembapan udara ini yang membuat pertumbuhan nyamuk aedes
aegypti juga meningkat. “Berdasarkan perkiraan data BMKG, tiga wilayah ini
memiliki kelembapan udara yang tinggi. Perkiraannya sampai Mei 2019. Kelembapan udara ini menjadikan
pertumbuhan nyamuk semakin meningkat,â€ujarnya.
Meski begitu, Sudis Kesehatan Jakarta Barat bersama instansi
terkait lainnya masih terus berupaya menanggulangi penyakit DBD. Upaya yang
dilakukan tak hanya kegiatan PSN, tapi juga serangkaian kegiatan lain seperti
pemberian ikan cupang, pembuatan ovitrap(perangkap nyamuk),
larvasidasi,pembinaan jumantik dan sebagainya.
Ia juga meminta kader jumantik untuk meningkatkan kualitas kerjanya,
termasuk memberikan data yang benar tentang angka jentik nyamuk. “Jadi (kader
jumantik-red) perlu ditingkatkan lagi. Jangan terlewat satu rumah pun,â€tambahnya.
(why)
20 Mei 2024