Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat kembali melaksanakan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Raya Tomang, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (11/6) pagi.
Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi mengatakan, pelaksanaan HBKB atau car free day, ini merupakan kegiatan rutinitas dalam rangka pengendalian dampak lingkungan yang ditimbulkan dari gas buang kendaraan.
Untuk tingkat DKI Jakarta, pelaksanaan HBKB atau car free day berlangsung di sepanjang Jalan MH. Thamrin, sedangkan untuk wilayah Jakarta Barat berlangsung di Jalan Raya Tomang, tepatnya diantara dua wilayah yakni Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah dan Kelurahan Tomang, Kecamatan Grogol Petamburan.
"HBKB merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup. Hari ini secara simultan dilaksanakan pada tingkat provinsi dan wilayah. Kalau tingkat provinsi, dilaksanakan di Jalan MH Thamrin, sedangkan tingkat kota berdasarkan kesepakatan bersama stakeholder, seperti Sudis Perhubungan, kepolisian serta pemangku kepentingan lainnya. Untuk Jakarta Barat, HBKB berlangsung di Jalan Raya Tomang," ujarnya.
Pelaksanaan HBKB di Jalan Raya Tomang sejaruh kurang lebih 2 KM, diisi dengan berbagai aktivitas olahraga, seperti jalan santai, jogging, senam bersama, bersepeda, dan bermain bola.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan sejumlah pelayanan masyarakat, diantaranya perpanjangan SIM, layanan SAMSAT keliling, layanan kesehatan dari Puskesmas Kalideres, dan layanan KTP digital dari Sudis Dukcapil Jakarta Barat.
"Layanan SAMSAT keliling ini menjadi unggulan HBKB yang ada di wilayah DKI Jakarta. Karena hanya satu-satunya pelayanan SAMSAT keliling yang berada di Jakarta Barat. Ada juga layanan pemeriksaan kesehatan, dan Bank DKI," katanya.
Dalam kegiatan HBKB tersebut, lanjut Ahmad Hariadi, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat juga memberikan sosialisasi dan edukasi tentang gerakan sedekah sampah. Kegiatan ini melibatkan 30 petugas dari Sudis LH Jakarta Barat, Satpel LH Kecamatan Palmerah dan Grogol Petamburan.
Mereka dikerahkan untuk melakukan pengolahan sampah yang bernilai ekonomi dan non ekonomi.
"Teman-teman LH mengambil semua sampah di sini. Baik yang setelah dipilah memiliki nilai ekonomi dan tidak bernilai. Yang bernilai ekonomi diserahkan ke bank sampah, bila yang tidak bernilai kita sedekahkan," jelasnya.
Maksud sampah disedekahkan, lanjut Ahmad Hariadi, adalah sampah tidak bernilai yang berada di bank sampah disedekahkan ke Sudis LH untuk pengelolaan lebih lanjut. Sampah yang tak bernilai diantaranya limbah minyak goreng. (why)